Assalaamua'laikum. Wr. Wb.
Apa kabar teman-teman hebatku? Semoga kita semua selalu dalam lindungan Alloh SWT Tuhan YME. Ada yang berbeda dari tulisan saya sebelumnya, kali ini saya akan membahas sebuah aplikasi pintar/robot pintar yang baru-baru ini dikeluarkan oleh pemilik Spacex yang juga CEO Tesla yaitu Elon Musk. Aplikasi itu disebut dengan ChatGPT, sepertinya akan bersaing ketat dengan Google dalam urusan sebagai mesin pencarian yang sering digunakan oleh kita selama ini.
Keunggulan dari ChatGPT ini tidak terlepas dari kemampuan nya dalam merangkum sebuah pertanyaan, karena ChatGPT didukung oleh berbagai aplikasi yang ada sehingga benar-benar lengkap dan memuaskan bagi pemakainya.
ChatGPT yang dikeluarkan oleh Elon Musk ini benar-benar cerdas dan sangat membantu kita untuk mempermudah apapaun yang kita butuhkan informasinya, seperti mesin pencarian yang dimiliki oleh Google tapi ChatGPT ini lebih cepat dan tepat serta memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi dalam memberikan pernyataan. Saya tertarik mencoba menggunakan aplikasi ini dan bertanya mengenai kegagalan sebuah sekolah penggerak, dan jawaban nya sungguh masuk akal. Kegagalan sekolah penggerak atau Instructional Leadership School dapat memiliki berbagai bentuk.
Berikut adalah beberapa bentuk kegagalan sekolah penggerak yang mungkin terjadi:
1. Tidak memiliki kepemimpinan yang kuat
Kepala sekolah atau pengelola sekolah yang tidak memiliki keterampilan kepemimpinan yang dibutuhkan untuk menjadi sekolah penggerak mungkin mengalami kesulitan dalam menggerakkan staf pengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kemampuan kepala sekolah ini mutlak dibutuhkan oleh sosok pemimpin apalagi di sekolah penggerak, kalau kepala sekolahnya tidak mau berfikiran maju maka jangan harap sekolah penggerak tersebut dapat maju dan berkembang.
2. Tidak memberikan dukungan yang cukup
Sekolah penggerak yang tidak memberikan dukungan yang cukup kepada staf pengajar atau siswa mungkin mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sekolah penggerak yang efektif harus memberikan dukungan, sumber daya, dan bimbingan yang diperlukan kepada staf pengajar dan siswa untuk memastikan keberhasilan. Tentunya dukungan ini akan berpengaruh penting terhadap tingkat keberhasilan suatu sekolah dalam menjalankan kurikulumnya, dari sana akan berdampak besar juga terhadap tingkat kelulusan peserta didiknya.
3. Tidak memiliki visi yang jelas