Lihat ke Halaman Asli

Doa Putih

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Beribu jam sudah kulalui
Beribu doa sudah kupanjatkan
Namun terasa ada yang kurang
Selalu ada yang kurang

Terkatup mulut tengadah tangan
Terucap doa di dalam dada
Berulang lagi dan lagi
Setiap hari setiap kali

Namun hari ini terasa lain
Terbayang mereka bersayap dua tiga dan empat
Berkilau terang berwarna putih
Duduk bersimpuh amatlah rapih

Aku tak tahu pasti mereka membaca apa
Apakah surrah ataukah doa
Aku berada diantara mereka warnaku hitam dan kecil sekaliii
Mereka nampak menoleh sebentar kearahku dan seakan memaklumi

Doa ku selama ini seakan berpamrih
Ibadahku selama ini seakan tak suci hati
Pagi ini aku bersendiri
Merenungi apa arti kesempurnaan diri

Kita manusia yang dicipta sebagai makhluk sempurna
Sempurna karena bisa melakukan apa saja yang kita suka
Berjalan berlari bersukacita
Datang dan pergi kemana saja

Tidak seperti mereka yang tercipta hanya untuk satu kata
Tanpa keinginan tanpa cela
Tiada bergeming hanya ibadah semata
tanpa nafsu dunia tanpa dosa

Mengapa kita yang tercipta sempurna
Tak jua mau beribadah lebih baik dari mereka
Tak jua mau bertasbih lebih baik dari mereka
Kita lebih sempurna kenapa tak bisa




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline