Karakteristik Pemasaran Syariah
Agama Islam telah mengatur segala aspek dalam kehidupan termasuk dalam bidang ekonomi. Rasulullah Saw. adalah seorang figur pegiat dakwah dan ekonomi yang sudah sepantasnya menjadi teladan bagi umat manusia. Beliau, Muhammad telah memulai usaha berdagang sejak usia remaja dan dalam proses perdagangan dan transaksi yang dilakukannya merupakan cerminan dari betapa detail nya agama Islam dalam memperhatikan hidup dan kehidupan masyarakat.
Ada beberapa proses yang menjadi rangkaian dalam kegiatan ekonomi salah satunya adalah kegiatan pemasaran atau marketing. Dalam kegiatan ini memuat beberapa hal mengenai proses menentukan harga, menentukan lokasi usaha, fasilitas, kualitas dan kenyamanan yang ditawarkan oleh perusahaan dalam produknya.
Agama Islam memandang hal demikian dengan segala kehati-hatian dengan memperhatikan aspek hubungan dengan Tuhan dan juga sesama manusia. Berikut beberapa karakteristik pemasaran dalam Islam atau biasa disebut dengan pemasaran Syariah.
1. Ketuhanan atau Rabbaniyah.
Ketuhanan atau rabbaniyyah adalah satu keyakinan yang bulat, bahwa semua gerak-gerik manusia selalu berada di bawah pengawasan Allah SWT. Meyakini bahwa sekalipun tidak ada yang memperhatikan, Allah dan malaikatnya mencatat segala yang diperbuat. Sehingga hal ini menjadikan seseorang yang menerapkan kegiatan pemasaran Syariah akan melakukan rangkaian kegiatan dengan sebaik-baiknya nya tanpa berperilaku licik, berupaya menipu atau memanipulasi, mengambil yang bukan haknya dan memakan harta orang lain. Rabbaniyah ini juga berorientasi pada keyakinan manusia bahwa aktivitas ekonomi yang dilandasi dengan syariat Islam tidak hanya mementingkan keuntungan duniawi semata tetapi juga memperhatikan balasan di akhirat kelak. Keyakinan ini juga berkorelasi dengan keberlangsungan dan kesuksesan usaha yang dijalani, karena di dalamnya terdapat nilai-nilai yang saling berkesinambungan.
2. Etis atau akhlaqiyah
Etis atau Akhlaqiah artinya semua perilaku berjalan diatas norma etika yang berlaku umum. Dalam hal ini orientasinya lebih ditekankan pada manusia dengan antar sesamanya. Perbuatan keji seperti mencuri, menipu, mengoplos barang, mengurangi timbangan adalah tidakan kecurangan yang melanggar etika dan merusak hubungan antar manusia, sehingga marketer syariah seharusnya tidak melakukan hal demikian. Kemudian dalam hal ini seorang marketer syariah adalah dia yang mampu menjaga tutur kata, perilaku dan menjaga hubungan dengan siapapun yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini juga berkaitan dengan keindahan ucap dan bahasa tubuh dalam merespon konsumen, distributor, toko, pemasok ataupun saingannya.
3. Realistis atau al-waqiiyyah
Realistis atau al-waqiiyyah yang artinya sesuai dengan kenyataan, tidak mengada-ada apalagi yang menjurus kepada kebohongan. Realistis yang dimaksud adalah menyatakan dengan baik kondisi produk sesungguhnya dengan sebenar-benarnya. Dapat dipastikan seorang pengusaha menginginkan produk yang dipasarkannya adalah produk dengan kualitas baik untuk memberikan kepuasan pada konsumen. Seiring dengan itu apabila produk yang di pasarkan memiliki cacat didalamnya maka sampaikan cacat produk itu kepada konsumen, agar dalam proses transaksi ini tidak ada yang merasa dirugikan dan dibohongi. Hal ini nantinya akan berkaitan dengan kepercayaan konsumen dan penilaian terhadap perusahaan yang juga berpengaruh pada citra baik produk dan perusahaan.
Misalnya jika dalam satu waktu konsumen menyadari produk yang dibelinya pada perusahaan A memiliki cacat fisik atau non fisik yang berpengaruh namun tidak disampaikan merketer pada saat transaksi dilakukan maka ia akan merasa kecewa dan rugi. Hal ini akan berimbas pada pembelian produk selanjutnya yang menjadikan konsumen tersebut enggan kembali berbelanja di tempat yang sama. Parahnya lagi jika konsumen ini menyampaikan kekecewaannya pada kerabat dan lingkungannya maka akan semakin berpengaruh pada citra baik dan keberlangsungan hidup perusahaan.
4. Humanities atau insaniyah
Humanities atau al-insaniyah yang artinya berperikemanusiaan, hormat menghormati sesama. Humanities disini adalah bagaimana memperlakukan manusia sebagaimana mestinya. Tidak membeda-bedakan, tidak semena-mena dan tidak mengganggu kenyamanan manusia lainnya. Dalam hal pelayanan misalnya, seorang marketer syariah harus mampu memberikan pelayanan sebaik mungkin tanpa memandang latar belakang status sosial atau apapun itu. Semua harus perlakukan sama dengan sebaik-baiknya. Selain itu dalam proses pemasaran, marketer syariah juga harus memperhatikan orang-orang yang disekitar dan lingkungannya.
Demikian karakteristik Pemasaran Syariah, artikel ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Manajemen Pemasaran Syariah dengan dosen pengampu Bpk. Dr Syaeful Bahri, S.Ag, M.M
____________
Nama : Enca Anisa Nurfadillah
Nim : 191410041