Lihat ke Halaman Asli

Receh yang Tercecer

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku melihat seorang anak memungut receh di simpang lampu merah,

ingin kutuntun sang anak itu ke tepi jalan dan kubawa berlari dalam pelukan kehangatan yang pasti.

Aku juga melihat receh di onggokan plastik di balik gunung sampah,

ingin kusapa mereka dengan senyuman yang pasti.

Aku juga melihat receh di balik pabrik yang menjulang,

ingin kuhibur mereka dengan harapan yang pasti

Aku juga melihat pencari receh menyeberangi lautan dan pulau,

ingin kukejar mereka dengan dambaan  yang pasti.

Aku juga melihat receh tercecer di tiap tambatan perahu para nelayan di pesisir

ingin kubelai mereka seperti sejuknya hembusan  angin yang berdesir, pasti,   pagi dan petang

Aku juga melihat receh tercecer d tepian  pematang sawah pak bu tani,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline