Lihat ke Halaman Asli

Penjara Bukan Tempat Terbaik bagi Anak (Bag.1)

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Slogan ini pernah bergaung nyaring dikalangan para aparat penegak hukum

(mengapa sekarang kok redup lagi ?? Padahal sebentar lagi UU SPPA akan diberlakukan- tepatnya tanggal 30 Juli 2014-Kepada siapa pertanyaan ini saya ajukan ??).

Saya juga pernah melihat slogan itu terpampang di salah satu banner di sudut ruang tamu sebuah panti milik Kemensos.

Slogan itu pula yang selalu menjadi bahan pertanyaan bagi saya. Mengapa hingga saat ini tetap ada lapas anak? Mengapa hingga saat ini hampir sebagian besar aparat penegak hukum - yang tahu slogan itu - tapi kurang punya kemauan kuat untuk menghindarkan anak dari penjara.?

Saya bukan mengada-ada..tapi saya merasakan langsung, mengalami langsung, dan melihat langsung praktek yang ada. Jawaban yang sering saya dengar adalah ”tidak mudah menghindarkan anak pelaku tindak pidana dari jeratan hukum penjara” atau “Anak ini harus diberi efek jera dengan dipenjarakan”. Jawaban yang kedua ini malah semakin membingungkan saya antara slogan yang berseliweran di sekitar aparat penegak hukum dengan praktek yang saya lihat.

Dalam tulisan berikut ini, Saya ingin berbagi kisah pendampingan anak yang terlibat dalam permasalahan hukum. Dalam UU SPPA mereka disebut dengan ABH (Anak yang Berhadapan dengan Hukum).

Kisahnya lumayan panjang karena memang penyelesaiannya juga membutuhkan waktu beberapa bulan. Saya bersyukur bisa melakukan pendampingan dari awal hingga akhir sebuah putusan pengadilan bagi anak yang menjadi ‘pelaku’. Yang lebih saya syukuri, dengan semua kerja keras yang saya lakukan membuahkan hasil yang membahagiakan. Anak menjalani masa hukumannya di PANTI dan bukan di penjara.

Slogan ‘penjara bukan tempat terbaik bagi anak’ pada kasus ini benar-benar bisa saya buktikan.

Saya akan tulis kisahpendampingan terhadap ABH ini dalam beberapa kali postingan.

***

Kenangan ini tak pernah bisa saya lupakan, karena benar-benar menguras seluruh energi dan pikiran saya, dan sekaligus memaksa saya belajar banyak hal di luar segala kemampuan yang saya miliki.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline