HUT RI Ke-69 semakin dekat, gema tahunan ini pun diharapkan membahana ke seluruh pelosok negeri. Beragam apresiasi segera di lakoni untuk menghargai perjuangan para founding father negeri ini. Simbolisasi penghargaan dan penghormatan misalnya, tak ketinggalan di upayakan di berbagai tingkatan pemerintah dan kelompok masyarakat.
Kelurahan sebagai Avant Garde di tingkat Pemerintah Kota/Kabupaten telah terbiasa dengan kondisi-kondisi penyambutan Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan. Tapi secara personal benar-benar baru pertama kali melihat tingkah pola warga yang boleh dibilang cenderung acuh terhadap hajatan besar ini.Keacuhan yang rancu seperti ini tergambar beragam, tapi satu contoh jamak adalah kemalasan mengibarkan bendera dan umbul-umbul menjelang tanggal 17 Agustus dimana seharusnya kibaran bendera dan kibasan umbul-umbul telah bersenyawa dengan angin sepekan sebelum detik-detik peringatan.
Tapi apa mau dinyana, masih banyak di antara mereka yang harus 'disuapi ' dengan himbauan langsung untuk memasang umbul-umbul dan bendera di depan rumah mereka sendiri. bahkan ada yang berkilah kalau tak tahu dimana mereka menyimpan bendera merah putih. Astaga naga, hari sudah lewat H-3 seharusnya tak ada lagi alasan yang begitu-begituan . Himbauan dan persuratan telah di sampaikan melalui RT/RW bahkan 2 (dua) kali Jumat himbauan tersebut juga di bacakan lewat pengurus mesjid setempat.
Ternyata setiap warga negara memang tak ada yang sempurna dalam menghargai dan merenungi eksistensi bangsanya. Padahal sudah terlalu banyak kenikmatan yang kita raih dari hasil keringat dan darah para pahlawan di negeri yangkatanya gema ripah loh jinawi ini. (enalt)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H