Lihat ke Halaman Asli

Emy Srie

Blogger

Barbeku Sebagai Sarana Berbagi di Bulan Ramadhan

Diperbarui: 6 Mei 2023   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(koleksi pribadi)

Apa yang pertama kali muncul di benak saat mendengar kata "Barbeku" ini? Sekilas memang mirip dengan "Barbekyu" . Padahal kata "Barbekyu" justru merupakan bentuk tidak baku dari "Barbeku'.

Menurut KBBI V kata "Barbeku" memiliki arti (1) pertemuan (pesta dan sebagainya) yang biasanya diadakan di luar ruangan dengan hidangan dipanggang di tempat berkumpul tersebut; (2) makanan (daging, ikan dan sebagainya) yang dipanggang. Sedangkan kata "Barbeku" di sekolah kami memiliki kepanjangan Berbagi Barang Bekas Berkualitas. 

Kegiatan Barbeku ini dilaksanakan pada tanggal 18 April 2023 atau pada hari ke-27 Ramadhan tahun 2023. Barang-barang yang dibagikan melalui kegiatan Barbeku semuanya berasal dari bapak/ibu guru sendiri. Setelah pakaian bekas layak pakai terkumpul, kami menyortirnya kembali. kami pilah dan pilih, baju-baju mana saja yang masih layak dipakai atau tidak. Mengapa kegiatan ini kami lakukan? Karena kami tidak mau, meskipun baju-baju tersebut merupakan baju bekas, namun harus masih layak pakai. Jika ada yang sudah tidak layak pakai, maka akan kami sendirikan agar tidak tercampur dengan baju lainnya yang masih bisa digunakan untuk kegiatan ini. 

Kegiatan ini dimulai pukul 14.00 WIB di halaman sekolah. Sebelum kegiatan ini dimulai, anak-anak beserta orang tua sudah sangat antusias terhadap kegiatan ini. Mengapa demikian? Karena kegiatan Barbeku ini adalah kegiatan yang pertama kali dilaksanakan di sekolah dan akan menjadi agenda rutin di bulan Ramadhan tahun-tahun berikutnya. 

Untuk mendapat Barbeku ini ada syarat yang harus dilakukan karena barangnya gratis. Kami menyebutnya dengan "Mahar' tapi bukan mahar pernikahan melainkan Mahar Barbeku. Mahar ini berupa surat-surat pendek yang ada di Juz 30 ataupun kalimat Thoyibah  tergantung tingkat kelayakan pakaian tersebut. Jika pakaian tersebut masih bagus dalam artian tidak ada cacat meskipun sudah pernah dipakai, maka surat-surat pendek lah yang menjadi maharnya. Pun sebaliknya jika pakaian tersebut masih layak akan tetapi ada cacat, misal ada lobang atau kancing yang tidak lengkap maka kalimat Thoyibah yang menjadi maharnya. Ada bacaan takbir, tahmid, hamdalah dan lainnya. 

Tepat pukul 14.00 WIB kegiatan ini dimulai. Para orang tua dan anak-anak mulai memilih baju-baju yang disukai. Setelah mendapat baju yang diinginkan, mereka segera menyetor mahar yang telah tertera di baju tersebut pada petugas yang menerima mahar. Jika mahar sudah terbaca dengan lengkap dan sempurna, maka baju yang telah dipilih tersebut bisa dibawa.

 Kegiatan ini diadakan selain bertujuan untuk Ramadhan Berbagi juga agar anak-anak atau masyarakat di sekitar bisa hafal minimal juz 30 atau kalimat-kalimat Thoyibah agar selalu diucapkan di berbagai keadaan. Tak hanya anak-anak dari sekitar sekolah, namun masyarakat sekitar juga sangat antusias menyambut kegiatan ini. Kegiatan ini juga melibatkan Paguyuban Kelas yang ada di sekolah, mulai dari paguyuban kelas 1 hingga 6.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline