Baru kemarin tragedi kanjuruhan. Masih melekat dalam ingatan yang mengorbankan hampir 150 jiwa. Sekarang menyusul tragedi halloween dengan korban yang hampir sama bahkan lebih banyak. Sungguh sangat menyesakkan dada. Pesta Halloween di Itaewon berubah menjadi tragedi, karena setidaknya 151 orang tewas.
Apa itu pesta Halloween?
Halloween dirayakan setiap 31 Oktober di berbagai belahan dunia. Pada pesta Halloween biasanya orang-orang berdandan seram, dengan memakai topeng dan lain sebagainya.
Kata Halloween baru muncul sekitar tahun 1785, bagitu yang penulis baca dari berbagai sumber. Halloween mempunyai arti malam yang dikuduskan atau disucikan.
Tujuan Halloween untuk mengkuduskan para arwah yang telah mendahului. Tragedi Halloween merupakan horor yang sebenarnya. Halloween merupakan perayaan untuk mengenang orang yang telah meninggal. Perayaan ini biasa diadakan dibeberapa Negara barat.
Konon roh-roh dunia lain akan kembali ke bumi dan menimbulkan kerusakan. Untuk itu lah diadakan pesta halloween dengan tujuan menghalau para hantu agar tidak mengganggu mereka. Dahulu, untuk memperingati hari itu bangsa Celtic membuat api unggun besar dan membakar tanaman serta hewan sebagai persembahan. Selama perayaan Halloween mereka mengenakan kostum biasanya terdiri atas kepala dan kulit binatang. Gunanya, untuk menghalau para hantu agar tak mengganggu mereka.
Beda kasus antara kanjuruhan dan Halloween. Kanjuruhan banyak berjatuhan korban karena salah satu penyebabnya adalah gas air mata yang membuat sesak sehingga penonton berjatuhan sampai terinjak-injak karena ingin menyelamatkan diri. Dan tidak terjadi kerusuhan didalamnya. Sedangkan Halloween banyak korban berjatuhan saking banyaknya kerumunan yang hadir dalam acara itu dan sampai saat ini masih belum jelas apa penyebabnya sampai terjadi tragedi Itaewon yang mengenaskan.
Kisah kelam Halloween lebih dari 150 orang meninggal dunia dalam acara yang dihadiri puluhan ribu orang tersebut. Mereka berdesakan di sebuah gang kecil dan saling dorong mengakibatkan banyak orang jatuh dan teterinjak-injak. Sulit untuk menyelamatkan diri dalam kondisi berdesak-desakan. Banyaknya korban meninggal dunia dalam tragedi crowd crush pada perayaan Halloween yang terjadi di Itaewon, Seoul, Korea Selatan Minggu 30 Oktober 2022 dini hari. Menjadi pelajaran penting bagi kita juga penyelenggara acara, betapa harus memikirkan kapasitas tempat. Jangan sampai tempat dengan kapasitas 1000 orang misalnya kemudian diisi oleh dua kali lipat atau bahkan lebih dari itu.
Dua tragedi mengoyak hati siapa pun, dalam tahun yang sama. Semoga tidak ada tragedi apapun juga setelah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H