Lihat ke Halaman Asli

Emut Lebak

Guru, Bloger, aktif di komunitas menulis

Ngatir dan Maulidan, Menjaga Tradisi Warisan Para Leluhur dan Sambung Silaturahmi

Diperbarui: 9 Oktober 2022   04:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

Ngatir, mungkin sahabat Kompasianer baru pertama kali mendengar. Kegiatan ini adalah kearifan lokal yang ada si wilayah Kabupaten Lebak khususnya kecamatan Cipanas. 

Ngatir ini tidak dilakukan di kecamatan manapun hanya Cipanas saja yang sampai detik ini merawat tradisi nenek moyang. 

Ngatir adalah istilah yang digunakan masyarakat Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak, dalam rangka syukuran yang diisi dengan tukar menukar makanan dalam bakul, antar kampung satu dengan kampung lainnya yang berdekatan.

 Ngatir merupakan tuker berkat atau hancengan dari kampung tetangga ke kampung tetangga lainnya. 

Hancengan adalah bakul yang sudah diisi beras sebanyak 6 bungku, nasi timbel 6 biji, mie instan, minuman, telor rebus, kerupuk., kopi, sarden, semuanya berjumlah 5 sampai 6 biji dan dilengkapi dengan bakakak Ayam utuh. 

Foto: Dokumentasi Pribadi

Dulu nasipun ditimbel, atau dibungkus menggunakan daun pisang, sekarang banyak diganti dengan kertas nasi, dan diganti dengan yang kering kering. 

Yang masih dipertahankan dan menjadi ikon menu ngatir adalah bakakak, itupun sudah bergeser, dahulu selalu menggunakan ayam kampung, sekarang ayam negri banyak digunakan.

Prosesi ngatir diawali dengan pengumpulan 

hancengan dari semua warga lalu dikumpulkan di masjid. Setelah semua terkumpul kemudian dihitung jumlahnya. Lalu mengundang tetangga kampung terdekat untuk ngatir. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline