Lihat ke Halaman Asli

Emut Lebak

Guru, Bloger, aktif di komunitas menulis

Menjadi Petani, Peluang Bisnis Mengumpulkan Pundi-Pundi

Diperbarui: 23 September 2022   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixibay.com

Saya bangga menjadi anak petani hidup dibiayai dari hasil pertanian, beras tidak pernah beli meskipun sawah yang dimiliki tidaklah luas hanya beberapa petak namun cukup untuk memberi makan anak anaknya. Beras habis berbarengan dengan masa panen. Yang penulis ingat ketika kecil dulu, sawah sambil ditanami padi dipematang pun ditanami sayuran seperti kacang panjang, mentimun, oyong, cabe rawat dan juga tomat. 

Generasi sekarang seribu satu yang ingin terjun ke dunia pertanian, gengsi menjadi petani, mereka malu ketika harus menjadi petani karena petani masih diangap kelas bawah yang bekerja untuk orang orang kaya. Padahal Petani adalah aktor penting di sektor pertanian, mereka adalah pahlawan bangsa, menjadi seorang petani merupakan salah satu pekerjaan yang sangat mulia. Sebab, petani berjasa dalam menanam hasil perkebunan hingga sawah. Tanpa adanya petani bagaimana kita bisa mengkonsumsi beras , sayuran, buah buahan dain lain sebagainya. 

Jangan salah banyak pundi pundi yang diraup oleh para petani. Hasil panen yang melimpah tentu tidak hanya untuk dimakan saja, sebagian besar akan dijual kemudian uangnya disimpan, petani tidak banyak pengeluaran toh semua yang dikonsumsi hasil dari kebun sendiri, mereka tinggal membeli lauk pauk saja sebagai pelengkap hidangan. Jadi hasil yang diolah oleh para petani tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya saja namun kebutuhan sehari-hari masyarakat juga. 

Bagaimana jadinya guys jika di Dunia tidak ada petani? Saya tidak bisa membayangkan, mungkin kita tidak pernah mengkonsumsi sayur mayur. Naah bukankah roti mie dan semua makanan berasal dari tumbuhan? 

 Ternyata betapa besarnya jasa petani dalam menanam mengurus hingga memanen hasil perkebunan atau pesawahan. Banyak petani sukses dan kaya raya. Dari penampilan mereka sangat sederhana tapi pundi-pundinya jangan ditanya, hasil dari panen sawah yang melimpah tidak serta merta habis untuk dimakan, sebagian mereka sisihkan di lumbung padi untuk bakal sampai bertemu panen lagi, dan sebagian besar dijual untuk menghasilkan uang. Bukan hanya dari sawah saja, hasil perkebunan pun seperti pete, jengkol, buah buahan, sayuran petani tidak mesti membeli. Terbukti banyak anak petani sekolah di tempat tempat elite, kuliah di universitas bergengsi. Bahkan banyak anak petani yang masuk fakultas kedokteran. 

Peluang bisnis pertanian masih cukup besar, contohnya adalah bertani padi, bisnis ini sepertinya akan terus menguntungkan dikarenakan masuk dalam kebutuhan primer. Nasi makanan pokok orang Indonesia ada istilah belum disebut makan kalau belum menyantap nasi, andaipun pagi hari menghabiskan bubur ayam satu mangkok jika bukan berbentuk nasi biasanya tetap berkata belum sarapan. Bisnis padi membutuhkan modal yang relatif besar, jangan khawatir bisnis ini tetap bisa menjanjikan keuntungan besar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline