Lihat ke Halaman Asli

Emran Maulana Adam

Penulis Amatir

Gunakan Low Block, China Sukses Redam Gempuran Garuda

Diperbarui: 16 Oktober 2024   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia harus menerima kekalahan 1-2 dari China dalam pertandingan yang berlangsung di Qingdao pada Selasa malam, 15 Oktober 2024. Meskipun Indonesia tidak tampil buruk secara keseluruhan, kekalahan ini menunjukkan betapa efektifnya China dalam memanfaatkan kesalahan dan peluang yang mereka miliki. Di bawah arahan pelatih Shin Tae Yong, tim Indonesia tampak berusaha keras, namun hasil akhir tidak berpihak pada mereka.

China memulai pertandingan dengan penuh percaya diri. Meski Indonesia mampu mengimbangi permainan mereka di sebagian besar waktu, dua kesalahan fatal di lini pertahanan Indonesia berujung pada dua gol cepat yang dicetak oleh tim tuan rumah. Gol pertama datang dari bola liar yang tidak mampu diantisipasi dengan baik oleh Shayne Pattynama Indonesia. Tak lama setelah itu, kesalahan komunikasi di lini pertahanan membuat China dengan mudah menggandakan keunggulan. Kedua gol tersebut terjadi di babak pertama, dan skor 2-0 bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Shin Tae Yong berusaha mengubah dinamika permainan dengan melakukan beberapa pergantian pemain. Ia memasukkan Thom Haye, Marselino Ferdinan, dan Rizky Ridho, berharap perubahan taktik ini dapat memberi dorongan bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan. Namun, perubahan ini tidak serta merta membuahkan hasil. Tim Indonesia tampak kebingungan dalam mengalirkan bola dan menciptakan peluang yang berarti. China terus bertahan dengan rapat, membuat Indonesia kesulitan untuk menemukan celah.

Hingga menit ke-80, Indonesia masih tampak kesulitan mendominasi permainan. Serangan-serangan yang dibangun kerap terputus sebelum mencapai daerah pertahanan lawan. Namun, perjuangan Indonesia akhirnya berbuah hasil di menit-menit akhir. Thom Haye berhasil mencetak gol setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang China, mengubah skor menjadi 1-2. Meski gol tersebut sempat memberi harapan, waktu yang tersisa tidak cukup bagi Indonesia untuk menyamakan kedudukan.

Dengan kekalahan ini, Indonesia harus rela terpuruk di dasar klasemen grup dengan hanya mengantongi 3 poin. Posisi Indonesia semakin berat karena mereka kalah head-to-head dari China, yang menjadi saingan utama mereka. Kini, tantangan lebih besar menanti Indonesia dalam pertandingan berikutnya. Mereka akan menghadapi dua raksasa sepak bola Asia, Arab Saudi dan Jepang, dalam laga kandang yang akan digelar di Indonesia.

Pertandingan berikutnya menjadi sangat krusial bagi Indonesia jika mereka ingin tetap bersaing di turnamen ini. Mengingat kekuatan lawan yang dihadapi, Shin Tae Yong dan para pemainnya harus melakukan evaluasi mendalam serta menemukan solusi cepat untuk memperbaiki kelemahan, terutama di lini pertahanan. Dukungan penuh dari suporter di pertandingan kandang diharapkan mampu memberi dorongan tambahan bagi Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline