Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Mau Menikah dengan Pria Turki? Pertimbangkan Hal Ini

Diperbarui: 4 April 2017   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pria-pria Turki (dok.pribadi)"][/caption]

Semakin banyak perempuan Indonesia yang tertarik untuk dapat menikah dengan pria Turki. Apalagi semenjak ditayangkannya beberapa film Turki di beberapa televisi swasta. Pria Turki memang menarik dari segi fisik, pada umumnya mereka bertubuh tinggi besar dan berwajah ganteng. Pria Turki adalah gambaran pria bule yang macho, yang melambangkan kejantanan. Dengan melihat wajah mereka saja, bisa membuat perempuan Indonesia tergila-gila. Mereka senang sekali jika bisa berkenalan dengan pria Turki. Sayangnya, perempuan-perempuan Indonesia tak tahu betul bagaimana karakter pria Turki.

Upacara pernikahan di Turki hampir sama dengan wilayah Eropa lainnya. Pengantin wanita mengenakan gaun pengantin berwarna putih, tapi ada juga yang berwarna, kelihatan mewah dan megah. Beberapa perempuan Indonesia yang telah menikah dengan pria Turki dan menetap di sana kelihatannya bahagia. Jika upload foto tampak mesra dan sering jalan-jalan berpasangan.  Bersyukurlah bahwa mereka telah mampu menyesuaikan dua kebudayaan dalam rumah tangga. Sebenarnya, tidak semua hal itu dialami oleh perempuan Indonesia, ada juga yang kurang beruntung. Ada beberapa hal yang sebelumnya belum pernah mereka bayangkan sebelumnya, maklum kehidupan disana berbeda dengan Indonesia.

Dari pengalaman sebagian teman-teman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan sebelum menikah dengan pria Turki, a.l:

1. Resepsi pernikahan tidak perlu diselenggarakan besar-besaran. jika calon suami tidak memiliki banyak uang, maka upacara pernikahan berlangsung dengan sederhana, antara keluarga saja. Paling banyak hanya mengundang teman-teman dekat dan tetangga. Ingat baik-baik, tidak semua pria di Turki berpenghasilan tinggi, sama saja dengan Indonesia, ada yang kaya, ada yang pas-pasan dan ada yang miskin.

2. Kita memang bisa jalan-jalan, tapi hanya sekali-sekali. Kenyataannya, istri harus lebih banyak di rumah untuk mengurus suami dan anak-anak. Kebanyakan pria Turki berpandangan konservatif, lebih suka istri di rumah. Bahkan mereka tidak suka jika istri mempunyai pergaulan di luar rumah, meski dengan orang-orang yang sebangsa. Karena itu kita harus pandai-pandai membuat kegiatan yang menyenangkan di rumah.

3. Harga rumah di sana sangat mahal, terutama di kota-kota besar. Apalagi di Istanbul dan Ankara. Bisa jadi gambar rumah yg dikirimkan adalah rumah sewa atau kontrakan. Di Istanbul, hanya orang kaya yang punya rumah. Kebanyakan keluarga tinggal di salah satu apartemen sewaan yang dibayar bulanan.

4. Nah, karena harga rumah mahal, banyak yang masih tinggal sama mertua. Tentu saja kita harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan mertua. Sama dengan disini, ada resiko mempunyai mertua yang sulit untuk menerima budaya baru, selain itu juga harus beradaptasi dengan keluarga suami seperti kakak, adik, ponakan dll.

5. Biaya hidup yang tinggi (bayar rumah dan makanan mahal), maka biasanya penghasilan suami tidak banyak berlebih. Karena itu perempuan-perempuan Indonesia jarang bisa pulang kampung. Ada saja yang terkena home sick, akibatnya mereka terpaksa menangis diam-diam karena kangen sama bapak-ibunya. Jika suami tak punya uang, kita tidak bisa memaksa bukan?

7. Tidak boleh pergi sendirian, harus ada yang menemani. Apalagi jika mau janjian sama lelaki lain yang bukan muhrim, pasti dicurigai.

8. Kalau tidak bisa bahasa Turki, jangan suka keluar rumah. Kebanyakan orang Turki tidak bisa berbahasa Inggris. Jika kita kesasar, sulit mencari keterangan atau petunjuk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline