Untuk mendung di matamu, bolehkah aku mendendangkan sebuah lagu? Tentang kisah kita yang telah berlalu. Menghujam bagai sembilu. Hingga hilang terbawa sang Bayu.
Derai hujan memainkan nada yang sama. Antara kesedihan dan kenangan yang terpenjara. Cinta telah tersesat jauh ke dalam Jenggala. Dan kemudian mematikan rasa.
Untuk mendung di matamu, apakah masih menyisakan rindu? Atau harapan yang ambigu. Setelah sekian lama membiru. Tenggelam dalam lautan kalbu. .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H