Pada jiwa yang terbelah ketika musim gugur tiba-tiba menghampiri. Daun-daun yang jatuh hanya membawa kenangan pergi . Tetapi tak sanggup memindahkan cinta yang bersemayam di hati.
Biarlah musim berganti. Senandung rindu akan abadi. Tidak lagi menjadi kama, melainkan sabitah yang kian meninggi.
Pada jiwa yang terbelah ketika musim gugur menyapa. Asmaraloka semakin indah dengan pancarona. Ingatlah, bahwa jarak di antara dua jiwa hanyalah nirwana.
Penantian mungkin hanya sebuah fatamorgana. Sedangkan rasa itu akan selalu menjelma. Hingga suatu saat, terbaring di batas senjakala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H