Sebetulnya banyak momen yang bisa dimanfaatkan untuk berbagi kepada orang yang membutuhkan. Jadi, kita tidak perlu terpatri pada hari tertentu, misalnya lebaran atau hari lainnya. Apalagi di negara kita terdapat hari-hari yang diperingati secara nasional.
Sekarang kita tiba di bulan Agustus, sebentar lagi kita akan merayakan Hari Ulang Tahun ke 78 Republik Indonesia. Pada umumnya semarak dengan berbagai lomba di seluruh Indonesia. Bendera-bendera dan umbul-umbul telah terlihat di setiap rumah dan jalan raya. Nah, apa salahnya jika kita juga berbagi untuk menyambut HUT kemerdekaan RI?
Sedekah adalah salah satu cara berbagi kepada kaum dhuafa. Sedekah bisa dikemas dalam berbagai bentuk, seperti lomba 17-an. Jadi, di antara keriangan lomba, kita dapat merasakan indahnya berbagi kepada orang yang membutuhkan. Semarak lomba berbaur dengan indah berbagi.
Terbersit ide mengadakan lomba gowes (bersepeda) yang sekaligus mengumpulkan dana untuk anak-anak yatim-piatu. Ide ini digulirkan dan diwujudkan oleh Yayasan Indah Berbagi yang berlokasi di kawasan Parung, Bogor. Peserta gowes adalah para donatur yang memiliki hobi bersepeda. Lomba ini bertajuk "Gowes dan Charity".
Keliling desa
"Gowes and Charity 2023" digulirkan YIB sebagai kampanye yang bertujuan untuk menyebarkan kesadaran kepada masyarakat mengenai beberapa hal penting berikut ini. Pertama, bersepeda adalah olahraga yang menyehatkan tubuh dengan biaya yang terjangkau, selain itu juga memiliki manfaat merelaksasi pikiran. Selain dari itu, bersepeda juga merupakan olahraga yang ramah lingkungan karena dapat membantu mengurangi polusi udara.
Kedua, kegiatan charity atau beramal adalah tindakan positif untuk mengekspresikan rasa syukur kita terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Dengan bersepeda dan beramal, kita dapat berkontribusi secara positif bagi diri kita sendiri, masyarakat, dan juga lingkungan sekitar.
Gowes dan charity tersebut dilaksanakan kemarin, Sabtu 5 Agustus 2023 di Yayasan Indah Berbagi (YIB), kampung sawah, RT 04, RW 04 desa Jabon Mekar, Kecamatan Parung. Saya dan teman-teman bloggercrony mendapat kesempatan menyaksikan keseruan lomba dan panggung hiburan untuk masyarakat sekitar.
Para goweser harus mengikuti rute yang telah ditetapkan. Tidak jauh sih, hanya mengelilingi empat desa, Jabon Mekar, Waru Jaya, Iwul dan Pemagarsari, kira-kira 12,5 km. Rute ini bisa diselesaikan hanya dalam waktu satu jam bagi orang yang sudah terbiasa menggowes. Tapi jangan dikira jalurnya lurus saja ya. Soalnya di desa-desa ini kontur tanah tidak rata, ada lembah dan sungai juga. Lumayan trek naik turun yang mengeluarkan keringat. Untung dibarengi udara segar dengan masih banyaknya pepohonan.
Setelah gowes selesai, peserta beristirahat di bawah tenda dekat panggung sambil menikmati hiburan organ tunggal. Sesekali panitia mengumumkan pemberian doorprize yang menarik. Kebetulan ada salah satu operator seluler menjadi sponsor.