Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Jejak Sejarah di Pulau Penyengat Tidak Hanya Makam Raja Ali Haji

Diperbarui: 20 November 2022   21:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompleks makam Raja Ali Haji (dok.pri)

Kalau sedang bertandang ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, saya pasti menyempatkan diri ke pulau Penyengat. Meski telah beberapa kali ke pulau kecil ini, saya tidak pernah bosan. Lagipula, mengelilingi pulau Penyengat hanya butuh waktu dua atau tiga jam saja. 

Dermaga ke Penyengat (dok.pri)

Pulau penyengat hanya berjarak sekitar dua kilometer dari tepi laut Tanjung Pinang. Ada dermaga kecil di sebelah pelabuhan Bintan Pura yang menuju Batam dan Singapura. Dari dermaga ini kita harus naik perahu pompom selama 20 menit. Tiketnya Rp. 8.000 per orang, murah kan. 

Naik perahu pompom (dok.pri)

Pada zaman dahulu, Riau dan kepulauan Riau masih menjadi satu, yaitu Riau. Bahkan merupakan satu kerajaan dengan Johor. Pemerintahan berpusat di pulau Penyengat ini yang memiliki panjang 2000 meter dan lebar 850 meter. 

Becak motor dari belakang (dok.pri)

Setelah turun dari pompom, untuk mengelilingi pulau lebih praktis menggunakan becak motor. Bayarnya Rp. 40.000,- dengan kapasitas dua orang. Tapi cukup luas area kaki jika ada anak-anak yang ikut.

Masjid raya Sultan Riau (dok.pri)

Sebelum naik becak motor, singgah dulu ke masjid raya Sultan Riau. Masjid ini sangat bersejarah, dibangun pada masa Raja Haji Fisabilillah. Uniknya tidak menggunakan perekat semen, tetapi memakai putih telur. Masjid ini masih kokoh sampai sekarang. Di dalam masjid juga terdapat Alquran pusaka yang usianya juga berabad-abad. 

Makam Raja Ali Haji 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline