Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Bukan Sekadar Kopi Darat

Diperbarui: 23 Agustus 2022   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potong kue merayakan ultah Bu Rose (dok. yptd)

Semarak dan meriah, begitulah suasana kopdar (kopi darat) yang berlangsung pada hari Sabtu tanggal 20 Agustus yang lalu di ruang serbaguna gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat. Para penulis yang tergabung dalam Kompasiana dan YPTD hadir dengan semangat,  antusias dan ceria. 

Sekitar 120 orang mengisi ruangan tersebut, ini jumlah yang cukup besar, lebih dari dua pertiga undangan menyempatkan diri untuk datang. Padahal biasanya, kalau undangan lain paling banter hanya terisi separuhnya. Apa yang menjadikan acara ini begitu greget?

Pertama, kehadiran Pak Tjipta dan Bu Roselina sebagai tokoh utama. Pasangan ini seakan menjadi magnet bagi kedatangan para penulis. Bagaimana tidak, ini bukan soal Pak Tjipta adalah Kompasianer of the Year tahun 2014. Orang lain yang menyandang gelar seperti itu tidak memiliki magnet sebagaimana beliau. Tetapi karena mereka adalah the inspiring couple. 

Tulisan-tulisan mereka selalu menginspirasi. Terutama bagaimana menghadapi persoalan-persoalan kehidupan. Dengan segudang pengalaman, baik itu di bidang ekonomi hingga masalah rumah tangga, membuat banyak orang terbuka pemikirannya. 

Pak Tjipta dan Bu Rose, tinggal di negara tetangga Australia, tidak setiap saat bisa datang ke Indonesia. Apalagi pada masa pandemi, yang membuat aktivitas sangat terbatas. Maka kedatangan beliau berdua menjadi kesempatan emas bagi para kompasianer untuk bertemu ramai-ramai.

Memang kopdar ini adalah keinginan Pak Tjipta. Kebetulan YPTD (Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan) juga akan memperingati HUT kedua. Maka kedua kompasianer senior ini berkolaborasi menyelenggarakan kopdar.  Ketika Pak Thamrin Dahlan menyampaikan hal ini, saya menyambut dan mendukung sepenuhnya. 

Kedua, kopdar ini adalah ajang silaturahmi. Sebagian besar penulis di YPTD merupakan anggota juga di Kompasiana. Kopdar ini menjadi kesempatan untuk melakukan silaturahmi. Ciri khas kompasianer yang sejak dahulu dirasakan adalah kekeluargaan yang kuat. 

Lebih dari dua tahun, para kompasianer tidak bisa saling bertemu dan bersilaturahmi. Ada dua penyebabnya, Kompasiana jarang mengadakan acara "nangkring" dan pandemi Covid 19. Begitu mendengar ada ajang untuk kopi darat, mereka tidak mau ketinggalan. 

Dalam kopdar, terjadi pula perkenalan antara Kompasianer senior dengan yunior. Saya pun bertemu dengan beberapa kompasianer yang tadinya hanya bisa ngobrol di WhatsApp. Kopdar memberi kesempatan bagi saya untuk mengenal mereka secara langsung. 

Ketiga, kehadiran para punggawa Kompasiana. Tiga tokoh di balik layar Kompasiana hadir dalam acara ini. Nurullah, COO Kompasiana yang juga menjadi narasumber dalam diskusi. Kemudian ada Widha Karina dan Kevin. Para kompasianer senang bahwa mereka mau menghadiri acara ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline