Acungan jempol patut diberikan kepada kemenparekraf yang membuat gebrakan-gebrakan untuk membangkitkan pariwisata di Indonesia. Setelah berhasil dengan event MotoGP di Mandalika yang berhasil mendatangkan pembalap-pembalap ternama dunia, baru-baru ini telah mengundang pasangan influencer dari Dubai.
Sebagai seorang influencer "ala-ala" , saya juga mengikuti dan belajar dari influencer tingkat internasional. Salah duanya adalah pasangan dari Dubai, yaitu Khalid Al Amori dan istrinya Salama Mohammed. Mereka memiliki ciri khas dalam setiap kontennya.
Khalid biasanya mengenakan pakaian khas jazirah Arab, dengan gamis putih dan sorban. Sedangkan Salama sering tampak memakai abaya dengan kerudung atau hijab modis dan tidak terlalu rapat. Mereka beragama Islam secara moderat.
Pengikut pasangan ini mencapai jutaan dan telah terverifikasi biru di Instagram. Para penggemarnya berasal dari seluruh dunia. Konten-konten mereka memikat, terlihat alami dan segar. Mereka selalu menyelipkan gurauan lucu dalam setiap kontennya. Bahkan juga ketika menjelaskan masalah puasa dalam Islam.
Nah, kemenparekraf mengundang pasangan influencer dari Dubai ini ke Indonesia. Mengapa mereka menjadi pilihan? Ada kemungkinan karena selain mereka influencer yang hebat, juga beragama Islam, lebih mudah memahami Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Pertama datang, Khalid dan Salama diajak keliling ibukota Jakarta. Mereka mengunjungi masjid terbesar di Indonesia, Istiqlal dan mengabadikan momen di sana. Pasangan ini juga mencicipi nasi kotak yang dihidangkan untuk berbuka puasa.
Sangat senang melihat Khalid dan istrinya begitu lahap menyantap Indomie. Salama mengatakan bahwa Indomie adalah makanan favoritnya. Bahkan Indomie merupakan makanan yang sangat disukai dan terkenal di Dubai.
Meski baru pertama kali ke Indonesia, pasangan influencer tersebut memiliki pengetahuan yang luas tentang Indonesia. Dalam permainan kuis, mereka mampu menjawab setiap pertanyaan. Untuk itu Khalid dan Salama mendapatkan hadiah souvernir dari kemenparekraf.
Khalid dan Salama tampak antusias melihat perkampungan dan budaya Betawi di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Mereka diperkenalkan pula dengan kerak telor, makanan khas Betawi. Setelah puas di Jakarta, Khalid dan Salama berwisata ke Lombok dan menikmati indahnya pantai-pantai di sana.