Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Roman Abramovich Diracun CIA?

Diperbarui: 29 Maret 2022   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Roman Abramovich (dok.detik.com)

Tampaknya upaya mendamaikan konflik Rusia-Ukraina penuh dengan aral melintang. Pasalnya, ada cara kotor yang digunakan oleh salah satu pihak yang bisa menghambat jalannya negosiasi. Cara yang dapat mengakibatkan nyawa seseorang melayang.

Begitulah yang dialami Roman Abramovich, mantan pemilik Chelsea dan juga oligarki Rusia. Ia termasuk anggota tim yang melakukan negosiasi antara Rusia dan Ukraina. Tetapi ternyata ia diracun ketika berlangsung pertemuan di Kyiv tanggal 3 Maret lalu.

Gejala keracunan itu membuat Roman Abramovich mengalami pengelupasan kulit dan mata memerah. Untunglah racun itu tidak sampai membunuhnya. Kemungkinan masih jenis racun yang ringan, bukan mematikan.  Agaknya racun ini dimaksudkan sebagai gertakan atau ancaman terhadap dirinya.

Siapakah yang meracun Roman Abramovich? Kecurigaan lebih tertuju pada CIA, agen intelijen Amerika Serikat. Hal ini mengingat bahwa Roman Abramovich merupakan wakil dari Rusia. 

Pertemuan itu melibatkan teman Roman Abramovich yang juga pengusaha, kemudian juga anggota parlemen Ukraina. Masih menjadi misteri bagaimana racun itu digunakan. Yang diketahui adalah mereka makan coklat yang disajikan.

Dugaan bahwa CIA pelakunya berdasarkan indikasi sebagaimana berikut:

1. Media yang pertama kali memberitakan soal keracunan itu adalah Wall Street Journal, media ini berbasis di Amerika Serikat. Tidak dijelaskan darimana media ini mendapatkan sumber informasi. 

Jika media Media Barat yang memberitakan, tentu ada maksudnya yaitu sebuah peringatan terselubung untuk orang-orang yang terlibat dalam negosiasi Rusia dan Ukraina.  Sesungguhnya Amerika Serikat dan sekutunya tidak menghendaki perdamaian tercipta.

2. Pertemuan dilakukan di Kyiv, padahal kota ini dipenuhi mata-mata atau intelejen CIA dan negara-negara sekutu. Besar kemungkinan, lokasi pertemuan sudah direkayasa sebelumnya.

Apalagi mengingat bahwa sebagian menteri dan anggota parlemen Ukraina merupakan orang Amerika Serikat. Mereka merangkap menjadi agen untuk Barat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline