Secara geografis, Ukraina berada di Eropa Timur. Tetapi dahulu Ukraina merupakan bagian dari Uni Soviet. Maka, secara logika lebih dekat ke Rusia, berbatasan langsung dengan negara beruang merah tersebut.
Namun mengapa Ukraina sekarang lebih condong ke Amerika Serikat dan sekutunya? Ukraina lebih banyak berhubungan dengan negara-negara Barat daripada saudara kandung seperti Chechnya.
Ternyata setelah ditelusuri, dalam dekade terakhir terjadi perubahan pada pemerintahan dan kehidupan masyarakat Ukraina. Pada masa sebelumnya presiden Ukraina pro Rusia. Sekarang justru kebalikannya, pro Amerika Serikat dan sekutunya.
Inilah beberapa sebab yang mendasari perubahan itu:
1. Terpilihnya Volodymyr Zelensky yang merupakan aktor komedi.
Selayaknya pimpinan pemerintahan adalah seorang politikus yang sudah sangat berpengalaman. Tapi entah kenapa, seorang aktor komedi berhasil memenangkan pemilihan presiden. Tak heran jika ia mengelilingi dirinya dengan teman-teman akrab dari dunia film dan komedi.
Tercatat, Andre Yemark yang merupakan produser film komedi, diangkat menjadi kepala staf kepresidenan. Lalu ada Andre Bodin yang tadinya pengacara di industri hiburan, telah diangkat menjadi kepala administrasi kepresidenan.
Kemudian ada Sergey Sheffey, penulis komedi yang dijadikan kepala penasihat kebijakan presiden. Ivan Bakanov, pemilik perusahaan film komedi diangkat menjadi wakil ketua badan intelijen. Sergei Sivoko adalah komedian, partner main film Zelensky, diangkat sebagai penasihat senior komite pertahanan nasional Ukraina.
Melihat susunan pejabat pemerintah yang berasal dari dunia hiburan, memberikan kesan bahwa mereka tidak menjalankan pemerintahan. Itu lebih tampak sebagai perusahaan film. Maka betul kata pepatah "serahkan pada ahlinya". Kalau tidak akan kacau.
Pemerintahan Ukraina diisi oleh orang-orang yang tidak piawai dalam berpolitik, tapi lebih pandai bersenang-senang. Volodymyr Zelensky memiliki rumah besar dan menyimpan sebagian hartanya di Amerika Serikat.