Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Menyoal Kelompok Radikal di Indonesia

Diperbarui: 19 November 2021   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Densus 88 (dok.mediaindonesia.com)

Gerak Densus 88 terfokus pada kelompok radikal yang merupakan bagian dari organisasi teroris. Tidak salah jika mereka gencar memburu orang-orang yang terindikasi anggota dari kelompok radikal. Mereka hanya menjalankan tugas negara.

Kelompok radikal di Indonesia umumnya bersembunyi dalam ormas yang bernuansa agama Islam. Karena itulah penangkapan teroris terlihat seperti menangkap ulama. Padahal sesungguhnya bukan itu 

Mengapa hal itu bisa terjadi? Pertama, rakyat Indonesia didominasi warga negara beragama Islam. Kelompok radikal sangat mudah membaur dengan masyarakat mayoritas. Kedua, ilmu agama rerata penduduk beragama Islam tidak mendalam sehingga mereka mudah diprovokasi atas nama agama.

Orang awam hanya melihat label atau lambang tanpa mengetahui isi. Misalnya mereka hanya tahu, MUI adalah kumpulan ulama, tapi tidak tahu mana yang benar-benar ulama. Hal ini dimanfaatkan betul oleh kelompok radikal untuk melindungi diri. 

Masyarakat perlu disadarkan tentang kelompok radikal ini, yang kalau dibiarkan akan mengancam NKRI. Untuk itu, butuh sosialisasi yang benar dari para ulama itu sendiri.

Bagaimanapun, rakyat harus cerdas agar bisa membedakan mana kelompok radikal dan mana ulama sejati. Kita yang lebih tahu, harus berperan serta memberikan informasi.

Beberapa ciri kelompok radikal, antara lain:

1. Tidak menaati pemerintah dan selalu menentang kebijakan yang dikenal. Mereka tidak pernah melihat kebijakan pemerintah sebagai suatu kebaikan bagi rakyat.

2. Pemerintah yang tidak menerapkan hukum Islam dianggap kafir. Pemerintahan yang kafir haram hukumnya untuk dipatuhi.

3. Mengajak orang-orang untuk melakukan demonstrasi, memberontak, bahkan kudeta untuk menggulingkan pemerintahan yang sah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline