Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Bunga yang Berguguran

Diperbarui: 23 September 2021   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi bunga (dok.twitter/@imot2s

Masih ingatkah engkau pada bunga yang berguguran di sepanjang jalan? Kita akan berjalan perlahan agar bisa menghirup keindahan. Terkadang bunga-bunga itu kau raup dan kembali taburkan. Dan aku selalu menyambut dengan senyuman.

Masih rindukah engkau pada bau rerumputan. Ketika tanah menjadi basah karena derasnya hujan. Betapa nikmatnya melihat engkau bergulingan. Meski akhirnya bajumu penuh dengan dedaunan.

Tetapi kini bunga-bunga telah meranggas. Setiap jengkal tanah diselimuti aspal panas. Pepohonan tak mampu meretas. Hanya tertinggal jejak kenangan di tapal batas.

Kala air menggenang hingga di jalan-jalan. Aku hanya bisa mengenang dengan penuh penyesalan. Aku tahu, bukan bumi bumi yang penuh kemarahan. Tetapi kita yang lupa menjaga sebagai titipan.

Di mana engkau ketika matahari terik tak tertahankan? Kemana engkau saat rumah-rumah hilang dari pandangan? Aku kini sendirian. Berusaha berteriak kencang, tapi tak ada yang mendengarkan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline