Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Etiskah Louis Vuitton untuk Pakaian Dinas?

Diperbarui: 10 Agustus 2021   18:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (dok.kumparan.com)

Saat ini kondisi perekonomian rakyat sedang morat-marit. Pandemi telah memiskinkan mereka, banyak sudah yang menjerit tak bisa makan. Herannya, di tengah keprihatinan malah DPRD Tangerang menganggarkan baju dinas merek Louis Vuitton dan sejenisnya. 

Besar anggaran itu mencapai RP.675 juta untuk bahannya saja, sedangkan biaya jahit hampir sama. Sungguh tidak etis mengeluarkan biaya tinggi hanya untuk pakaian dinas di tengah penderitaan masyarakat.

Pantaslah jika kita menyebut bahwa para wakil rakyat di Tangerang sudah tak memiliki hati nurani. Anggaran tersebut lebih layak digunakan untuk menolong rakyat yang kesusahan.

DPRD Tangerang telah melukai hati rakyat. Karena itu, masak ini menjadi viral di media sosial. Di Twitter, telah mendidik trending topik semenjak pagi.

Ada beberapa hal yang tidak etis dengan anggaran pakaian dinas ini.

1. Pakaian dinas baru, bukan sesuatu yang urgensi. Mereka tidak ganti pakaian baru juga masuk hidup dengan layak, masih menikmati rumah dan mobil dinas.

Dana untuk pakaian dinas bisa dialihkan untuk penanganan Covid 19 di wilayah tersebut. Selain itu juga bisa digelontorkan untuk memberi bantuan kepada rakyat yang membutuhkan.

2. Mengapa Louis Vuitton? Biar keren? Banyak produksi dalam negeri yang tak kalah bermutu dan dengan harga yang terjangkau. Kalau bisa berhemat, untuk apa membuang uang?

Ini membuktikan anggota DPRD Tangerang tidak mempunyai kebanggaan terhadap produksi bangsa sendiri. Di saat kemenparekraf berusaha mengangkat UMKM, kok mereka malah melecehkan.

Membanggakan produk luar negeri, hanya membuat produsen yang sudah kaya bertambah kaya. Sedangkan kita harus bersusah payah menganggap perekonomian dalam negeri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline