Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Mengukur Kemampuan Iconnet Melayani Kebutuhan Masyarakat Indonesia

Diperbarui: 7 Juni 2021   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Respon masyarakat (dok.grup RT-RW net)

Kehadiran Iconnet dari PLN meramaikan jagad persaingan di bidang internet. Saat ini, provider tersebut gencar mempromosikan dirinya kepada seluruh masyarakat Indonesia. Iconnet menjanjikan harga yang lebih murah dibandingkan dengan provider lain.

Namun, apakah Iconnet mampu menyediakan layanan internet yang prima kepada masyarakat. Tidak mudah, karena negara ini memiliki banyak tantangan yang cukup berat. Kita tahu  beberapa provider yang masih eksis berkiprah di tanah air dan IndiHome yang  tetap menduduki peringkat pertama.

Respon masyarakat semula cukup bagus, maklum harga paket yang dijanjikan cukup terjangkau. Masyarakat Indonesia yang perekonomiannya tidak begitu bagus, tergiur dengan harga murah. Soalnya mereka berharap bisa menghemat untuk membeli beras dan kebutuhan lainnya.

Apalagi di masa pandemi Covid 19, di mana kita harus melakukan WFH (Work From Home). Kebutuhan internet masyarakat semakin tinggi. Di sisi lain, kebutuhan sehari-hari juga harus dipenuhi.

Janji Iconnet seperti angin segar di padang gersang. Mereka sangat berharap mendapatkan pelayanan internet yang prima dengan harga terjangkau. Tak heran jika sebagian orang mulai tertarik menggunakan provider baru tersebut.

Ternyata "jauh panggang daripada api". Menurut netizen yang sudah mencoba menggunakan pelayanan internet dari Iconnet, hasilnya sangat mengecewakan. Padahal Iconnet diharapkan memiliki kelebihan dibandingkan provider yang sudah ada.

Bagaimana pengalaman mereka? Bisa kita tarik dari beberapa kesimpulan di bawah ini.

1. Kecepatan internet

Faktanya kecepatan internet  tidak seperti yang dijanjikan. Misalnya, 100 Mbps yang diklaim Iconnet, dirasakan konsumen hanya 10 Mbps.

Ada pula yang mengatakan bahwa 100 Mbps itu dibagi untuk 16 orang. Wow, itu berarti sangat lambat. Tidak memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menunjang pekerjaan.

2. Harga mahal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline