Sangat beruntung kita sebagai orang Indonesia, waktu yang dijalani untuk berpuasa di bulan Ramadan termasuk yang paling singkat. Sedangkan di Turki, adzan Maghrib baru berkumandang sekitar jam delapan malam. Jadi, berbuka puasa dua jam lebih lambat dari tanah air.
Namun kebiasaan dan tradisi sahur di Turki, lebih suka cepat-cepat. Berbeda dengan Indonesia yang sahur mendekati imsak, orang Turki melakukan sahur pada pukul dua dini hari.
Bagi saya sungguh tidak enak. Bayangkan, bubar salat tarawih di masjid menjelang pukul 12 malam. Lalu istirahat sambil nonton TV. Setelah itu melanjutkan membaca Alquran. Nah, belum sempat tidur sudah disuruh makan sahur. Perut pun masih kenyang.
Pernah saya menolak untuk sahur bersama, maksudnya nanti saya sahur sendiri jam empat. Eh, rasanya aneh klotak-klatik di dapur sementara yang lain tidur. Akhirnya saya terpaksa mengikuti sahur pada pukul dua dini hari.
Meskipun demikian, ada orang yang bertugas membangunkan sahur dengan menabuh tambur secara berkeliling. Ini mungkin mirip dengan di Indonesia dengan gendang dan kaleng.
Perbedaannya, kalau di Turki yang membangunkan sahur dengan tambur adalah seorang lelaki dengan pakaian tradisional. Tambur ada terikat di perutnya, ia memukul sepanjang jalan.
Sewaktu pertama mendengar suara tambur ini, saya penasaran hingga menunggu di balkon apartemen untuk melihat langsung dari atas. Ketika suara sudah mendekat, baru tampak jelas orangnya. Kadang dia sendirian, kadang juga ditemani seseorang yang lain.
Makanan untuk sahur hampir sama dengan makanan untuk berbuka puasa. Memang masakan dalam porsi banyak sehingga makanan berbuka masih tersisa dan digunakan untuk sahur.
Sop hanya tinggal dihangatkan, tetapi roti khas Turki yang keras sedapat mungkin disediakan yang baru. Banyak mubazir karena roti yang untuk berbuka masih ada. Telur mendadak digoreng untuk isi roti, biasanya beberapa telur sekaligus dalam satu loyang.
Tidak pernah ketinggalan adalah yoghurt, potongan keju dan buah zaitun. Ini selalu ada untuk santapan. Sesekali ada variasi menu juga sih, misalnya kentang goreng dan lasagna. Tapi lebih sering roti diisi dengan daging dan telur, ditambah selada dan tomat.