Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

(Koteka 5 Tahun) Koleksi Cinderamata Khas dari Suatu Daerah

Diperbarui: 19 April 2020   05:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menggunakan selendang tenun ikat dari Sumba, NTT (dok.pri)

Traveling adalah salah satu hobi saya. Ada kalanya merupakan petualangan ke tempat yang jauh. Kadang pula sebuah perjalanan ke tempat yang anti mainstream seperti naik gunung dan panjat tebing.

Namun dari semua petualangan, saya suka mengumpulkan berbagai Cinderamata yang menjadi ciri khas tempat yang didatangi. Tidak perlu sesuatu yang mahal, tapi menjadi pengingat bahwa saya pernah ke sana.

Benda favorit saya adalah selendang atau syal  yang terbuat dari tenun ikat. Ini biasanya merupakan produk kerajinan tangan dari daerah tersebut. Membeli hasil kerajinan tangan penduduk setempat berarti membantu perekonomian mereka.

Perjalanan menjelajah Nusantara jelas menjadi prioritas sebelum pergi keluar negeri. Kebetulan dahulu saya aktif di beberapa organisasi sosial politik. Sebagai salah satu pimpinan, saya sering mendapat tugas untuk meninjau kepengurusan di daerah.

Di luar acara organisasi, saya manfaatkan untuk jalan-jalan mengenal daerah itu. Nah, kemudian ada kesempatan mendapatkan Cinderamata.

Sebagaimana foto di atas, saya menggunakan selendang tenun ikat dari Sumba Barat, NTT. Biasanya, tenun ikat dari NTT bercorak gelap, kebanyakan coklat atau hitam. Tapi sekarang sudah ada inovasi warna. Jadi saya pilih yang  kombinasi, warna merah dan kuning.

Walaupun begitu, saya juga punya syal yang model klasik dari NTT dengan warna hitam dan coklat. Soalnya bisa dipadupadankan dengan pakaian yang dikenakan.

Syal dari Maluku (dok.pri)

Sedangkan di wilayah Maluku, tenun ikat justru cenderung berwarna cerah.  Sebagaimana yang saya pakai ini berwarna merah terang. Terlihat menyolok ketika digunakan.

Tetapi jangan salah, sebab Maluku memiliki beberapa kabupaten. Setiap kabupaten mempunyai motif atau corak yang berbeda meski sama-sama merah. Dari motif itu dapat diketahui suku yang membuatnya.

Ulos modern berwarna.merah (dok.pri)

Daerah Batak, Sumatera Utara terkenal dengan ulosnya. Warna ulos klasik cenderung gelap, hitam dengan sentuhan warna lain sedikit. 

Di masa kini ulos juga mengalami perubahan warna. Ini yang saya kenakan adalah ulos berwarna merah menyala. Ada benang emas yang membuat selendang itu tampak berkilau.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline