Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Mengenang Wafatnya Pendiri Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk

Diperbarui: 11 November 2019   15:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mustafa Kemal Ataturk (dok.AKParti)

Tanggal 10 November, kalau di Indonesia diperingati sebagai Hari Pahlawan. Sedangkan kalau di Turki, ada peringatan meninggalnya Mustafa Kemal Ataturk, pendiri Republik Turki.

Kemarin, Minggu 10 November 2019, rakyat Turki memeringati 81 tahun wafatnya bapak Turki Modern, yang juga pendiri Republik Turki Mustafa Kemal Ataturk. Meskipun hari ini tidak dijadikan hari libur nasional atau tanggal merah, tetapi seluruh Turki menandai peristiwa ini dengan mengheningkan cipta.

Mustafa Kemal Ataturk, mengubah Turki yang semula adalah kerajaan menjadi negara Republik pada tahun 1923. Ia sendiri menjadi presiden pertama Turki.

Nama aslinya sebenarnya adalah Ali Riza Efendi, lahir di kota Selenik (sekarang berubah menjadi Tesalonika) Yunani. Dia memulai karir politik setelah merintis melalui militer.

Kerajaan Ottoman berulang kali mengalami kekalahan karena gempuran koalisi Barat yang bertubi-tubi. Kemal Ataturk menjadi pemimpin militer Turki yang berhasil mengalahkan tentara Inggris dan memerdekakan Turki.

Julukan Ataturk diberikan pada tahun 1934 yang berarti 'bapak' Turki. Karena itu ditambahkan sebagai nama keluarga di belakang Mustafa Kemal.

Mustafa Kemal Ataturk merupakan tokoh kontroversial, dia dicintai sekaligus dibenci. Ia menjadi pahlawan karena menyelamatkan Turki dari penjajahan. Namun di sisi lain menumbuhkan kebencian dari masyarakat yang beragama Islam.

Ataturk mengubah sistem Islam menjadi sistem Barat. Bahkan melarang perayaan keagamaan dari umat muslim. Ia meniadakan segala atribut yang menjadi ciri khas umat muslim. 

Salah satu ajaran yang menyesatkan dari Ataturk adalah melarang sholat. Ia mengatakan bahwa sholat hanya untuk orang miskin. Ataturk telah mengubah Turki menjadi negara sekuler yang mengabaikan agama Islam.

Pada masa pemerintahan Ataturk, minuman keras bebas diperjualbelikan. Cara berpakaian dan gaya hidup mengadopsi dari Eropa atau dunia Barat. Sehingga selama puluhan tahun, umat muslim justru terpenjara di rumahnya sendiri.

Sebelum munculnya kepemimpinan Erdogan, kehidupan umat muslim terkekang. Muslimah dilarang mengenakan hijab di sekolah atau tempat pekerjaan. Hal-hal inilah yang membuat Ataturk dibenci oleh umat muslim.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline