Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Jelang Satu Tahun Pembunuhan Jamal Khashoggi, Ini 3 Fakta Terbaru

Diperbarui: 30 September 2019   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jamal Khashoggi (dok.mee.net)

Dua hari lagi, tanggal dua Oktober akan ada peringatan dibunuhnya jurnalis Jamal Khashoggi di Istanbul. Insan pers, masyarakat dan pemerintah Turki menandai peristiwa itu sebagai kejahatan internasional.

Sebagai flash back, Jamal Khashoggi, jurnalis dan kolumnis dari The Washington Post telah dibunuh di gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Dia datang ke sana  mengurus dokumen yang diperlukan untuk menikah dengan tunangannya, wanita Turki.

Bukti-bukti mengarah pada keterlibatan keluarga kerajaan Arab Saudi, yaitu Putra Mahkota, Pangeran Mohammed bin Salman. Pembunuhan itu dilakukan oleh orang terdekat dari putra mahkota yang juga pejabat tinggi.

Kematian Jamal Khashoggi cukup menggemparkan, banyak pihak yang bereaksi keras. Terutama dari keluarga, kaum jurnalis, hingga pemerintah Turki sendiri. Ironinya, sampai selesai kasus itu belum selesai meski telah melibatkan penyidik PBB.

Namun ada tiga fakta dari perkembangan selama setahun ini:

Pertama, tiga hari yang lalu Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman mengakui bahwa kasus pembunuhan Jamal Khashoggi terjadi di bawah pengawasannya. Ini berarti secara tersirat ia menyatakan keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut.

Putra Mahkota memang bertangan dingin. Ia mengatakan hal itu di depan pers sambil tersenyum. Tidak tampak adanya kekuatiran ataupun penyesalan di wajahnya. Sepertinya ia menganggap hal itu sebagai sesuatu yang wajar.

Apalah artinya pembunuhan seorang Jamal Khashoggi bagi putra mahkota. Sedangkan selama ia mengendalikan pemerintahan, sudah sekian banyak orang yang ditangkap karena menentang dia, baik aktifis maupun ulama.

Kedua, presiden Donald Trump tidak pernah menyinggung masalah kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi dalam sidang PBB maupun pertemuan internasional lainnya. Donald Trump tetap melindungi Mohammed bin Salman.

Kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah memang menggandeng Arab Saudi. Mereka berusaha membantu Israel, menggempur Yaman, Suriah dan ingin menginvasi Iran. Sehingga tidak mungkin menampilkan putra mahkota sebagai terdakwa pembunuhan.

Ketiga, gedung konsulat Arab Saudi yang menjadi lokasi pembunuhan Jamal Khashoggi telah ditinggalkan. Kini konsulat Arab Saudi pindah ke gedung baru yang cukup jauh dari lokasi sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline