Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Belajar dari Turki, Pusat Pemerintahan Terpisah dengan Pusat Bisnis

Diperbarui: 2 Mei 2019   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Turki, Erdogan (dok.akparti)

Sebagian besar negara negara di dunia memiliki ibukota yang menjadi pusat pemerintahan sekaligus pusat bisnis. Tetapi tidak halnya dengan Turki, yang telah lama memisahkan kedua hal itu. Ibukota yang menjadi pusat pemerintahan adalah Ankara, sedangkan pusat bisnis adalah Istanbul.

Padahal, faktanya Istanbul merupakan wilayah paling terkenal di Turki sehingga banyak orang yang masih mengira bahwa Istanbul adalah ibukota Turki. Istanbul juga menjadi tujuan utama para pelancong atau wisatawan, jutaan orang setiap tahun datang ke Istanbul.

Memang pada mulanya, Istanbul yang dahulu dikenal sebagai Konstatinopel merupakan ibukota dari kerajaan Ottoman. Tetapi kejayaan kerajaan itu mulai surut akibat serangan tentara sekutu yang bertubi-tubi. Turki berubah menjadi negara Republik beraliran sekuler pada tahun 1922.

Mustafa Kemal Ataturk, yang menjadi presiden pertama Turki dan mendapat julukan 'Bapak Turki' telah memindahkan ibukota dari Istanbul ke Ankara pada tanggal 13 Oktober 1923. Sejak itu, pusat pemerintahan ada di Ankara, sedangkan Istanbul berkembang menjadi pusat bisnis.

Mengapa Kemal Ataturk memindahkan ibukota? Waktu itu alasan yang dikemukakan oleh tokoh tersebut adalah untuk menghindari kemerosotan moral yang sudah merajalela di Istanbul. Kota itu sudah dipenuhi dengan korupsi dan maksiat yang tumbuh subur pada masa kerajaan.

Namun di balik itu, sebenarnya  ada beberapa alasan politik yang bagi Ataturk merupakan hal yang tak bisa ditawar tawar lagi. Ataturk sedang membangun pertahanan dan kekuatan dalam negeri agar tidak mudah diserang oleh tentara sekutu yang dahulu didominasi Inggris dan Australia.

Istanbul telah beberapakali menerima serangan mematikan dalam pertempuran melawan tentara sekutu. Mereka mendarat melalui pelabuhan di Istanbul. Salah satunya adalah peristiwa Canakkale yang telah menewaskan ribuan tentara Turki. 

Secara geografis, Istanbul terletak di ujung Eropa sehingga memungkinan bagi tentara sekutu untuk masuk dan menyerang lewat Istanbul. Apalagi Yunani, yang bertetangga dan bersebelahan dengan Turki, berada di pihak sekutu. Yunani membuka perbatasan bagi tentara sekutu.

Karena itu, Istanbul dianggap tidak aman untuk tetap menjadi ibukota. Keputusan memindahkan ibukota ke Ankara adalah pertimbangan yang sangat matang. Ankara berada di tengah-tengah wilayah Turki, lebih aman dan tidak mudah dijatuhkan oleh musuh.

Selain itu, pemerintah Turki lebih mudah memantau dan mengunjungi berbagai provinsi yang termasuk dalam wilayahnya. Dari Ankara jalur transportasi sangat lengkap menuju setiap wilayah. Ankara juga bisa dicapai dengan pesawat, bus atau kereta api dari Istanbul.

Sedangkan Istanbul sendiri, lebih cocok menjadi pusat bisnis. Dengan posisinya di ujung Eropa, membuka lebih banyak peluang mengalirnya bisnis dari dan ke Eropa. Karena itulah event event internasional tentang perekonomian lebih banyak diselenggarakan di Istanbul.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline