Tak banyak orang yang mengetahui bahwa sebenarnya gereja khatedral Notre Dame yang baru terbakar, terinspirasi dari arsitektur Timur Tengah. Ternyata bangunan gereja tersebut, bukan asli desain Eropa, tetapi justru mengadopsi dari masjid dan istana di kawasan Timur Tengah.
Bagi yang pernah mengunjungi Notre Dame di Paris, pasti akan mengagumi menara kembar yang mengapit pintu masuk. Ciri khas bangunan itu adalah jendela mawar yang terkenal, kubah tulang rusuk dan menara. Padahal desain itu berasal dari Timur Tengah.
Menara kembar Notre Dame telah meniru bangunan di provinsi Idlib, Suriah. Di sana ada sebuah gereja yang dibuat dari batu kapur lokal pada pertengahan abad ke 5. Bangunan gereja itu disebut Qalb Lozeh (jantung almond, dalam bahasa Arab).
Qalb Lozeh merupakan salah satu bangunan terbaikdari arsitektur gereja di Suriah. Bangunan basilika yang bertingkat, luas dan sangat proporsional. Gereja ini didirkan pada periode Romanesque.
UNESCO termasuk terlambat dalam memasukkan Qalb Lozeh ke dalam situs warisan dunia pada tahun 2011. Lembaga ini menggolongkannya dalam penemuan di Desa Kuno Suriah Utara. Tetapi penduduk mengenalnya sebagai 'kota mati'.
Di daerah ini ada 800 pemukiman batu dari masa Byzantium dengan jumlah gereja lebih dari 2000 yang berasal dari abad 4 sampai dengan abad 6. Kemudian menteri pariwisata Suriah mengganti namanya menjadi 'Forgotten cities' sebelum perang melanda Idlib.
Nah, pada bangunan Notre Dame, ada yang disebut lengkungan Gotik. Sebetulnya lengkungan semacam ini juga ada di sebagian besar gereja-gereja Eropa. Tetapi ternyata lengkungan ini mengadopsi arsitektur Masjid Ibnu Tulun di Kairo.
Tentara salib Frank melihat desain ini di abad 12, lalu mereka membawa ide untuk membuat hal serupa setelah kembali ke Eropa. Lengkungan Gotik Notre Dame merupakan evolusi dari masjid Ibnu Tulun menjadi lengkungan runcing.
Perlu diketahui, dengan menguasai ilmu tentang geometri dan statika, umat Islam mengembangkan tapal kuda yang juga dikenal sebagai lengkungan Moor. Lengkungan ini pertama kali terlihat di Masjid Umayyah, Damaskus. Desain tersebut dikembangkan lagi oleh Umayyah di Andaluasia.