Reruntuhan masjid abad ke-17 telah ditemukan setelah runtuhnya tembok penahan di provinsi Mardin di tenggara Turki. Selama ini masjid tersebut tertutup oleh tembok tersebut.
Tampaknya masjid itu terlupakan dalam sejarah, tersembunyi dengan baik di balik dinding. Banyak orang tak menduga di balik dinding itu ada sebuah masjid kuno.
Penemuan itu sangat menggembirakan para ilmuwan. Emin Seluk Taer, yang merupakan asisten peneliti di Fakultas Arsitektur Universitas Mardin Artuklu, mengatakan kepada wartawan bahwa mereka yakin reruntuhan itu milik Masjid Muhamad El-Gazi (Ghazi Muhammad).
Dinding penahan dilaporkan runtuh setelah hujan lebat di distrik Artuklu. Air yang begitu deras telah menyingkap tabir tembok selama ratusan tahun.
Taer mencatat bahwa mereka telah melihat struktur kubah di foto-foto lama daerah tersebut dan sedang mencari jejak bangunan di daerah tersebut. Mereka tidak menemukannya karena ternyata tersembunyi di balik dinding.
Selama Kekaisaran Ottoman, daerah itu digunakan sebagai alun-alun dengan rumah kota, bangunan kota dan barak. Sebagian besar peninggalan kerajaan Ottoman telah diselamatkan dan direnovasi.
"Kami tidak percaya, kami sangat senang melihat masjid," kata Taer, menambahkan bahwa mereka berpikir masjid itu diyakini dihancurkan setidaknya 100 tahun yang lalu.
Mengapa masjid itu mengalami nasib seperti itu, masih dalam penelitian. Walaupun berupa reruntuhan, masjid itu bisa dibangun kembali berdasarkan naskah dan gambar kuno.
Direktur Komite Komisi Nasional UNESCO Turki Profesor Murat Alayan menguraikan bahwa sebuah buku yang ditulis oleh Abdlgani Efendi pada tahun 1930 menyebut masjid tersebut sebagai masjid peninggalan Muhammed El-Gazi. Buku itu juga menyebutkan bahwa dalam kompleks masjid, terdapat sebuah makam kuno.
Alayan mengatakan bahwa mereka pikir masjid itu dibangun pada abad 17 atau 18 berdasarkan ukuran batu yang digunakan untuk membangunnya. Berapa lama digunakan sebelum runtuh, akan segera diketahui.