Sudah menjadi rahasia umum bahwa ada misteri yang menyelubungi peristiwa Supersemar. Rahasia yang selama ini disimpan rapat rapat oleh penguasa Orde Baru.
Namun yang jelas, Supersemar ini adalah jalan bagi Soeharto untuk naik ke tampuk kekuasaan. Kasarnya, ini adalah celah yang dibuat untuk melakukan kudeta, menggulingkan Presiden Soekarno.
Kisah yang berhasil dihimpun, Soeharto menyalahgunakan Supersemar untuk kepentingannya sendiri. Ia membelokkan tafsir Supersemar sesuai dengan keinginannya.
Isi dari Supersemar adalah, pertama mengambil langkah langkah yang diperlukan untuk memulihkan ketertiban keamanan umum. Kedua melindungi presiden beserta keluarga dan hasil kerja atau ajarannya.
Soeharto tidak melaksanakan kedua perintah tersebut. Ia justru mengeluarkan Surat Keputusan Presiden yang ditandatangani olehnya dengan mengatasnamakan Presiden.
Dengan surat buatan itu, Soeharto membubarkan PKI dan menangkap 15 menteri yang dituduh terlibat PKI. Padahal dalam Supersemar yang asli, tidak ada perintah itu.
"Tetapi Mas Harto memberikan keyakinan bahwa pemulihan hanya bisa terjadi jika PKI dibubarkan," kata Probosutedjo dalam Memoar Saya Dan Mas Harto.
Sofyan Wanandi, aktivis angkatan 66 juga menjadi saksi bahwa apa yang dilakukan Soeharto tidak sesuai dengan Supersemar asli. Ia menguraikan dalam buku Menyibak Tabir Orde Baru.
Apa yang dilakukan Soeharto bukan hanya membubarkan PKI dan menangkap menteri pendukung Bung Karno. Ia juga mengganti anggota MPR dengan para pendukungnya agar bisa menjatuhkan Presiden pertama RI tersebut.
Kisah di balik Supersemar
Kebetulan saya sejak dahulu senang belajar dari orang orang tua. Terutama yang terlibat langsung dengan pelaku sejarah.