Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Hanya Butuh Modal Rp 20 Ribu ke Merak dengan Kereta

Diperbarui: 17 Juli 2018   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stasiun Rangkasbitung (dok pri)

Tak ada yang mengalahkan transportasi paling murah seperti kereta.  Mau jalan-jalan kemana saja,  gunakan kendaraan massal ini.  Anda bisa menghemat waktu,  tenaga dan uang. 

Wiken yang lalu,  saya berkunjung ke wilayah Banten memenuhi undangan seorang sahabat,  namanya mbak Dewi.   Rumahnya ada di kawasan kota Baja,  Cilegon.  Untuk menuju ke sana,  saya menggunakan kereta ke arah Pelabuhan Merak. 

Dari Depok,  saya menggunakan Commuterline jurusan Tanah Abang.  Saya berangkat sekitar pukul 10 pagi.  Sampai di Tanah Abang,  hanya transit sebentar.  10 menit kemudian sambung Commuterline yang menuju Rangkas Bitung. 

Perjalanan dari Depok ke Tanah Abang  memakan waktu hampir satu jam.  Sedangkan perjalanan dari  Tanah Abang ke Rangkas Bitung kira kira 1 jam,  45 menit.  Tapi perjalanan tidak membosankan karena pemandangan sawah dan kebun yang hijau. 

Biaya yang dibutuhkan untuk naik Commuterline dari Depok ke Rangkas Bitung hanya 10 ribu Rupiah saja.  Saya tahu dari bertanya ke petugas loket.  Kebetulan saya menggunakan kartu  KMT yang telah diisi lebih banyak. 

Jadwal kereta Rangkasbitung - Merak (dok pri)

Nah sampai di Rangkas Bitung,  tidak bisa langsung naik kereta karena ada jadwal tersendiri.  Saya tiba di Rangkas Bitung sekitar pukul 13.30.  Untuk membeli tiket kereta lokal ke Merak,  harus keluar dahulu. 

Saya lihat jadwal kereta lokal ke Merak pukul 14.30.  Saya mengantri di depan loket yang berbeda dengan loket commuter line.  Harga tiket kereta lokal menuju ke Merak hanya tiga ribu Rupiah. 

Selesai membeli tiket kereta lokal,  saya membeli jajanan pasar yang dijual di depan stasiun.  Jajanan murah meriah,  lima ribu dapat empat kue serabi.  Sisanya beli air minum. 

Masuk lagi ke dalam stasiun di pintu masuk khusus dengan menunjukkan tiket yang kemudian discan petugas.  Saya lalu mencari tempat duduk dan menyantap kue serabi untuk makan siang.  Setelah itu menunaikan ibadah shalat di Mushola stasiun. 

Kereta lokal sudah datang pukul dua siang.  Para penumpang berebut tempat duduk.  Saya sengaja memilih gerbong belakang yang lebih sepi.  Saya bisa selonjor kaki ke bangku di depan saya yang kosong. 

Saya dalam kereta lokal (dok pri)

Kereta lokal ini jenis ekonomi AC.  Jadi jangan takut kepanasan,  di dalam cukup adem.  AC selalu diperiksa petugas setiap kali mau berangkat.  Dahulu kereta ini berangkat dari Duri sebelum Commuterline sampai ke Rangkas Bitung. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline