Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Menjelajah Misteri Malam Ramadan

Diperbarui: 10 Juni 2018   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi malam (dok.localist)

Meski sejak kecil kita sudah diajarkan tentang keistimewaan bulan suci Ramadan,  tapi tak banyak orang yang menghayatinya.  Alhasil,  sebagian besar orang Islam hanya menjalani puasa hanya karena kewajiban.  Ramadan hanya menjadi ritual tahunan yang dilakukan umat muslim. 

Akibatnya,  mereka tidak memiliki aktivitas khusus untuk meraih keistimewaan tersebut.  Kebanyakan malah berburu acara bukber yang kurang bermanfaat.  Selain itu berlomba lomba mengumpulkan uang THR sebanyak banyaknya. 

Bulan suci Ramadan  seharusnya lebih memberi bobot pada kegiatan spiritual.  Tapi yang terjadi adalah meningkatkan urusan duniawi.  Mereka sibuk memikirkan makanan dan pakaian lebaran. 

Padahal sejatinya,  jika mendalami ajaran agama dengan baik,  pasti berusaha meningkatkan iman setiap Ramadan.  Nah,  keistimewaan Ramadan itu hanya bisa diketahui dan dirasakan oleh orang orang yang demikian,  sebagai reward dari Allah.

Mereka yang memiliki iman tinggi sedapat mungkin memanfaatkan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah.  Porsi terbesar waktu yang tersedia digunakan untuk ibadah,  memperbanyak shalat sunnah,  zikir,  tadarus dan membaca shalawat. 

Malam malam Ramadan 

Pada malam malam Ramadan,  seorang mukmin memilih untuk tidak tidur.  Sebagaimana ajaran Rasulullah,  untuk menghidupkan malam malam Ramadan,  mereka menggunakan malam untuk bercengkerama dengan Tuhannya. Kalau pun tidur,  hanya satu atau dua jam saja. 

Malam malam Ramadan adalah malam yang istimewa dan penuh dengan misteri.  Kita tidak akan mengetahui dan mengungkap misteri itu jika tidak pernah menjelajah di setiap malam.  Jelajah spiritual dengan hati dan pikiran. 

Pada malam hari,  suasana lebih tenang sehingga ibadah bisa lebih khusyuk,  konsentrasi lebih tinggi.  Maka kita bisa berdoa sebanyak banyaknya,  dengan permintaan sebanyak banyaknya.  Siapa yang bisa melarang seorang hamba memohon kepada  Tuhan yang Maha Pemurah? 

Saya pun begitu.  Sadar bahwa saya hanya memiliki Allah,  maka saya bergantung sepenuhnya kepada Allah.  Saya hanya meminta kepada Nya. Berharap kepada manusia hanya akan mendatangkan kekecewaan,  sedangkan Allah tidak pernah mengecewakan hambaNya. 

Saya senang berada dalam kesunyian,  hanya bersama Allah.  Malam malam Ramadan saya gunakan sebaik mungkin untuk meminta pengampunanNya dan mengharapkan rahmatNya.  Di sisi lain saya terus mempelajari firman firman Allah dan melaksanakan sesuai tuntunan Rasulullah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline