Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan adalah orang yang sangat sayang dan peduli terhadap anak-anak. Dalam keadaan apa saja, ia menunjukkan kepeduliannya kepada mereka. Erdogan selalu berusaha menyenangkan hati anak-anak dan memotivasi mereka untuk belajar dan menatap masa depan.
Sebenarnya sifat penyayang terhadap anak-anak adalah sifat yang dimiliki laki-laki Turki pada umumnya. Rata-rata laki-laki Turki sangat melindungi dan mengayomi keluarga. Jika ada yang berani mengusik keluarganya, bisa membangkitkan kemarahannya. Bagi mereka, anak-anak adalah harta yang paling berharga.
Sebagai seorang pemimpin, Erdogan memberi contoh dengan sikap dan kebijakan dalam mendidik anak-anak. Ia dikenal sebagai ayah dan kakek yang baik. Pada hari-hari libur atau jika ada waktu luang, Erdogan tak segan-segan bercengkerama dengan mereka. Bahkan ia menemani cucu-cucunya belajar di rumah.
Kebijakan yang dikeluarkan pemerintahan pimpinan Erdogan, berpihak pada masa depan anak-anak. Negara memberikan fasilitas terbaik terhadap sekolah-sekolah, baik bantuan keuangan maupun bantuan peralatan yang dibutuhkan para siswa. Pemerintah juga menyalurkan sepeda-sepeda untuk anak-anak agar bisa ke sekolah tanpa harus naik angkutan umum.
Selain itu, anak-anak diajarkan untuk tetap mencintai kebudayaan lokal, kebudayaan asli milik bangsa Turki. Setiap tahun ada event-event yang secara rutin diselenggarakan untuk melestarikan budaya lokal. Misalnya festival budaya, lomba menari atau menyanyikan lagu-lagu daerah Turki. Mereka didorong untuk mencintai bangsa dan negaranya sendiri.
Kecintaan Erdogan terhadap anak-anak tanpa pandang bulu. Apakah anak-anak itu normal, mengidap penyakit, atau disable, semua mendapatkan perhatian yang sama. Dalam acara-acara resmi, Erdogan sering mengundang mereka. Istana kepresidenan terbuka untuk kunjungan anak-anak. Mereka tentu saja bangga dan bahagia ketika diundang oleh sang Presiden.
Setiap kali melakukan kunjungan ke daerah-daerah, Erdogan membawa hadiah untuk anak-anak. Ada yang berupa mainan dan ada juga bunga-bunga. Setiap anak mendapatkan bagiannya secara adil. Erdogan pun sesekali memeluk dan menggendong anak-anak yang masih balita. Ia menjadi tokoh panutan dan idola anak-anak.
Erdogan juga tidak mengabaikan pendidikan agama Islam kepada anak-anak muslim. Ada program tahfidz, anak-anak yang menghafal Alquran yang setiap tahun mendapat fasilitas dan penghargaan. Pemerintah memberi hadiah khusus untuk anak-anak yang berhasil menghafal AlQuran. Apalagi mereka yang serius mempelajarinya, mengkaji dan kemudian mengajarkannya. Mereka adalah calon ulama Turki.
Di balik kebijakan-kebijakan tersebut terkandung kesadaran Erdogan bahwa generasi muda adalah generasi penerus yang harus dipersiapkan sebaik mungkin. Mereka harus menjadi generasi perkasa, kuat fisik dan mental untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Kejayaan Turki, bukan di tangan Erdogan, tetapi tergantung dari kualitas generasi mudanya. Maka hal itu menjadi prioritas bagi Erdogan.
Meski Turki masih berperang dengan teroris di wilayah perbatasan, anak-anak di sana tetap mendapat perhatian. Sedapat mungkin anak-anak dan ibunya diungsikan terlebih dahulu ke tempat aman agar tidak menjadi korban perang. Sudah ratusan ribu Turki menampung pengungsi yang sebagian besar terdiri dari wanita dan anak-anak.
Rumah sakit diperintahkan untuk merawat anak-anak yang terluka dan menyembuhkannya dari trauma perang. Mereka diberi tempat tinggal, makanan yang bergizi dan mainan-mainan sehingga mereka tidak kehilangan keceriaan masa kanak-kanak. Erdogan sering mengunjungi mereka di camp-camp dekat perbatasan.