Saya kaget ketika mendapati sebuah spanduk yang terpasang di stasiun Cibinong dimana saya selalu naik untuk ke Jakarta. Pada spanduk itu tertulis, mulai tanggal 15 Juni 20016 Commuter Line yang melewati Cibinong-Nambo mengalami perubahan. Jadwal semula ada lima kali kereta menuju Duri, tetapi sekarang hanya tinggal dua, yaitu pada pagi hari saja pukul 05.30 dan 09.05. Tiga jadwal lainnya siang dan sore hari ditiadakan. Lho, apa-apan ini. Kereta bukannya ditambah malah dikurangi.
Untuk dua jadwal yang dipertahankan, pukul 05.30 dan 09.5 tidak menjadi masalah, Commuter Line tetap menjalankan tugasnya dari Nambo ke Duri dan sebaliknya. Namun mulai jadwal 12.30, Commuter line hanya sampai stasiun Depok. Selanjutnya penumpang dipersilakan pindah ke kereta yang sudah ada di jalur tiga. Sedangkan Commuter Line yang dari Nambo pulang ke Dipo. Tergopoh-gopohlah saya dan penumpang lain berebut keluar masuk kereta, tak ubahnya seperti di Manggarai saja.
Jadi, begitulah keadaan yang harus diterima pengguna Commuter line yang berasal dari Nambo dan Cibinong, harus berpindah kereta di stasiun Depok untuk melanjutkan perjalanan ke Tanah Abang Duri. Bagi saya, ini jelas merugikan penumpang tersebut. Boleh dikatakan menjadi penderitaan tersendiri. Mengapa demikian?
1. Penumpang yang sudah mendapat tempat duduk dari Nambo dan Cibinong, belum tentu mendapat tempat duduk di Depok karena harus berebut lagi dengan penumpang dari wilayah tersebut.
2. Penumpang yang dalam keadaan lelah dan mengantuk, kalau tidak mendapat duduk akan bertambah lelah, letih dan lemas.
3. Penumpang yang sudah berusia lanjut, harus berpindah dengan susah payah.
4. Penumpang yang membawa banyak barang mengalami kesulitan karena harus berpindah tempat sambil memboyong barang-barangnya.
Apa alasan PT KCJ meniadakan tiga jadwal kereta jurusan Nambo-Duri? Ada tiga kemungkinan:
Pertama, semenjak terjadinya kecelakaan kereta anjlok di jalur Tanah Abang-Duri di Manggarai, Commuter Line jurusan Nambo-Duri sering mengalami keterlambatan. Parahnya keterlambatan itu tidak hanya sebentar, bahkan kadang lebih dari satu jam. Terutama pada jadwal siang dan sore hari. Kekacauan kedatangan Commmuter Line ini tentu saja sering membuat kecewa penumpang.
Kedua, penumpang yang naik pada jadwal siang dan sore hari tidak sebanyak pada pagi hari. Kalau pada pagi hari penuh sesak dan banyak yang berdiri, tetapi kalau siang hari hanya memenuhi bangku saja, Penambahan penumpang terbanyak memang datang dari Depok. Ketiga, mungkin pihak KCJ sedang mengevaluasi jadwal dan sedang merencanakan sesuatu yang baru,
Sampai saat ini saya belum sempat melakukan konfirmasi dengan Humas PT KCJ. Namun bila memang jadwal siang hari benar-benar ditiadakan, saya sungguh kecewa. Daripada pindah-pindah, lebih baik saya naik dari Depok saja, daripada menanti Commuter Line yang harus transit dengan waktu yang belum tentu tepat. Ini berarti suatu kemunduran, bukan kemajuan dari pelayanan PT KCJ, khususnya kepada pengguna Commuter Line Cibinong-Nambo.