[caption caption="Hidangan Ayam Tangkap dan minuman mocktail (dok.pribadi)"][/caption]Hidangan Ayam Tangkap bisa berbeda di setiap resto, tergantung resep masing-masing. Apakah cita rasa Ayam Tangkap resto-resto tersebut tergolong standar atau biasa-biasa saja, atau bisa juga memiliki keistimewaan tersendiri. Biasanya, yang mampu melakukan eksperimen rasa, akan berhasil menyajikan keunikan di lidah para pelanggan. Pecinta kuliner pasti tahu bagaimana suatu masakan menjadi sesuatu yang membuat kita ingin mencobanya lagi.
Sebagaimana hidangan Ayam Tangkap di Paprika Lounge, hotel Best Western Pluit, Jakarta Barat. Di sini, ayam tangkap menjadi andalan dan idola pengunjung resto. Terletak di lantai 5, Paprika Lounge adalah tempat yang tepat untuk kongkow-kongkow bersama teman-teman. Apalagi harga makanan dan minuman sangat terjangkau oleh anak-anak muda. Begitu pula dengan masakan ayam tangkap yang bisa dinikmati lengkap dengan minuman tanpa lebih dari seratus ribu rupiah. Padahal, hotel ini adalah hotel berbintang empat.
[caption caption="Harga minuman di Paprika Lounge BW Hariston (dok.pribadi)"]
[/caption]Disajikan hangat-hangat bersama sepiring nasi, Ayam Tangkap sangat mengundang selera. Memang kalau dilihat bentuknya, tidak begitu menarik, mirip ayam kremes atau fried chikcen karena menggunakan tepung untuk menggorengnya. Namun aromanya harum, karena menggunakan beberapa lembar daun pandan. Serpihan daging dan tepung sebagian melekat pada daun pandan sehingga harum dan tidak amis.
Begitu sampai di lidah, kita tahu ternyata bahwa Ayam Tangkap tersebut sangat renyah. Jika ditaburkan dan dimakan bersama nasi, terasa nikmat. Tetapi Ayam Tangkap ini juga enak dimakan begitu saja tanpa nasi, hanya ditambah sambal atau saus tomat agar klop. Masalahnya, porsi Ayam Tangkap ini cukup banyak, kalau kita terbiasa makan sedikit, maka perut akan terasa cepat penuh. Solusinya, jangan makan Ayam Tangkap dengan nasi, diganyang begitu saja dengan sambal. Sedap juga.
Minuman yang paling pas untuk teman menyantap Ayam Tangkap adalah mocktail yang terbuat dari jus jambu batu dicampur dengan minuman bersoda atau softdrink seperti Sprite. Minuman itu sangat menyegarkan, baik di siang hari maupun di malam hari. Kita bisa menikmati saat makan siang atau makan malam. Namun jika datang bersama pasangan, lebih enak untuk datang malam hari karena suasana Paprika Lounge yang santai tapi romantis. Terutama pada malam minggu dimana live music dari band indie akan mengiringi hingga pukul 11 malam.
[caption caption="musik indie di Paprika Lounge pada malam minggu (dok.pribadi)"]
[/caption]Masakan-masakan lain juga ada dan tak kalah sedapnya. Misalnya sate udang madu. Satu tusuk terdiri dari tiga ekor udang yang dibakar dengan dilumuri madu. Rasanya maknyoss, apalagi buat para penggemar sea food. Udang-udangnya juga segar karena kawasan Pluit tak jauh dari pantai. Ada pula gurame bakar atau gurame goreng. Ikan memang fleksibel untuk dinikmati kapan saja, tergantung selera masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H