Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Tragedi Nurbaeti, Wartawan yang Terbunuh

Diperbarui: 19 Juli 2015   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Nurbaeti pada acara reuni kampus"][/caption]

Catatan kelam kembali tertoreh dalam dunia jurnalistik. seorang wartawan perempuan telah ditemukan tewas terbunuh di rumahnya sendiri, di kompleks Gapari, Kecamatan Bojong Gede. Jenazahnya ditemukan oleh kakak korban, Ruwaidah dan tetangganya yang membantu masuk ke dalam rumah. Posisi korban terikat dengan tali, menelungkup dengan wajah menghadap ke lantai. Diperkirakan dia telah meninggal lebih dari satu hari karena mayatnya telah berbau busuk.

Menurut Ruwaidah, Nurbaeti ketika masih hidup berprofesi sebagai wartawan lepas. Ia juga pernah tercatat sebagai wartawan Berita Kota, tapi Ruwaidah tak tahu persis dimana Nurbaeti menjadi kontributor berita saat ini . Selama setahun ini Nurbaeti hidup seorang diri. Padahal sebelumnya bersama ibu mereka. Namun karena sang ibu sakit dan pindah ke rumah kakaknya, otomatis Nurbaeti menjadi sendirian. Ruwaidah terakhir berkomunikasi dengan adiknya pada tanggal 15 Juni yang lalu.

Menurut kepolisian, Nurbaeti telah dibunuh dengan sadis. Ada dugaan bahwa kasus pembunuhan ini merupakan aksi perampokan, sebab ada beberapa barang milik Nurbaeti yang hilang termasuk telepon genggam. Karena itulah polisi segera melacak handphone tersebut untuk mengungkap pelakunya. Ketika ditlesururi, telepon genggam itu masih dalam keadaan aktif, wakau kadang hidup kadang mati.

Namun benarkah peristiwa itu adalah perampokan? Ada beberapa yang patut menjadi catatan:

1. Pertama, jika memang ada perampokan, mengapa tak ada tetangga yang mendengar? Misalnya tetangga sebelah Joko Riwanto yang turut membantu Ruwaidah dan suaminya masuk ke dalam melalui pintu belakang. Apakah tidak ada kegaduhan sama sekali yang terdengar, apalagi Nurbaeti telah diikat dengan tali.

2. Mayat Nurbaeti telah memancarkan bau busuk. Mengapa pula tidak ada tetangga yang mencium bau tersebut?

3. Ketika ditemukan, Nurbaeti hanya mengenakan celana dalam. Apakah ini bukan indikasi adanya pelecehan seksual sebelum Nurbaeti terbunuh?

4. Empat lapis pintu dari belakang sama sekali tidak terkunci. Berarti pelaku masuk tanpa paksaan. Apakah dia adalah seseorang yang telah dikenal korban?

5. Mengingat Nurbaeti masih single, perlu diketahui apakah dia memiliki kehidupan asmara dengan seseorang.

Saya pribadi sangat prihatin dengan kejadian ini. Bukan semata-mata karena dia adalah perempuan dan memiliki profesi sebagai wartawan, tetapi juga karena dia satu alumni dengan saya. Nurbaeti adalah alumnus dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Lenteng Agung, angkatan 1989. Mudah-mudahan polisi bisa segera menangkap pelakunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline