Kalau harga sembako naik, kita pasti langsung menyalahkan naiknya harga BBM. Apalagi baru beberapa hari yang lalu pemerintah menaikkan harga BBM, lalu diikuti fenomena naiknya harga-harga sembako. Padahal persepsi itu tidak sepenuhnya benar. Kenyataannya, ada faktor-faktor lain yang lebih dominan menentukan naik turunnya harga sembako.
Inilah faktor-faktor tersebut :
1. Bencana Alam
Negeri kita memang rawan bencana alam, terutama banjir pada musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau. Banjir bisa mengakibatkan gagal panen, memusnahkan tanaman-tanaman seperti padi dan palawija. Sedangkan musim kemarau, tanaman-tanaman tersebut akan mati karena kekurangan air. Pada saat-saat seperti itulah, pasokan sembako menjadi berkurang. Jika persediaan kurang dan permintaaan masyarakat tetap tinggi, maka harga sembako pasti naik secara signifikan.
2. Berkurangnya Lahan Pertanian
Dari tahun ke tahun, lahan pertanian di seluruh Indonesia menyusut drastis. Hal ini disebabkan lahan-lahan tersebut beralih fungsi, ada yang menjadi pemukiman, pabrik-pabrik dan perkebunan. Alih fungsi ini juga membuat petani beralih profesi menjadi buruh, kuli bangunan, pekerja kebun dll. Daerah yang semula dikenal sebagai lumbung beras saja semakin mengecil dan berkurang produksinya. Sehingga harga kebutuhan utama tersebut selalu melonjak tinggi setiap tahun.
3. Pola Tanam Yang Sama
Kebiasaan buruk para petani di Indonesia adalah menanam sesuatu yang lagi booming. Misalnya, jika harga cabai bagus, maka petani ramai-ramai menanam cabai pada saat yang bersamaan. Sebaliknya, tanaman lain diabaikan. Hal ini mengakibatkan, ketika panen tiba, cabai berlimpah ruah sehingga harganya menjadi jatuh. Sedangkan tanaman lain yang tak ditanam, harganya melangit. Seyogyanya, tiap daerah memiliki komoditas sendiri-sendiri agar terjadi sinergi, saling melengkapi, tidak over supply dan juga tidak kekurangan.
Demikian faktor-faktor utama yang menentukan fluktuasi harga sembako di Indonesia. Sementara kenaikan harga BBM tak terlalu memengaruhi harga sembako. Sebagaimana juga ditegaskan Wapres Jusuf Kalla, bahwa angkutan sembako menggunakan kendaraan yang berbahan bakar solar. Sedangkan harga solar tidak mengalami kenaikan karena masih mendapatkan subsidi dari pemerintah.