Lihat ke Halaman Asli

Muthiah Alhasany

TERVERIFIKASI

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Bukber dan Ngabuburit yang Sia-sia

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sudah menjadi trendi dalam masyarakat Indonesia, kalau bulan Ramadan selalu ada acara buka bersama (bukber) dan ngabuburit.  Buka bersama, antara teman, karyawan ataupun handai tolan, bisa dilakukan di rumah seseorang, dan bisa juga di suatu tempat yang sudah dipesan seperti restoran atau gedung. Sedangkan kebiasaan ngabuburit, umumnya ada di perkotaan dimana banyak orang yang senang melupakan diri sedang berpuasa dengan kongkow bersama teman-teman di mall, nonton bioskop dsb.

Namun apakah kita memikirkan bahwa dari melakukan kedua hal tersebut mendapatkan banyak manfaat? atau justru lebih banyak mudharatnya.  Jangan sekedar mengikuti sesuatu yang trendi tetapi tidak tahu untuk apa melakukannya. Apalagi jika ternyata bukber dan ngabuburit hanya mendatangkan kesia-siaan dalam Ramadan.

Kita harus mengingat bahwa Ramadan adalah bulan suci umat Islam.  Di dalam bulan Ramadan terdapat banyak keistimewaan. Antara lain bahwa melakukan amal kebaikan, pahalanya menjadi berlipat ganda. Maka ditekankan agar kaum muslim memperbanyak ibadah di bulan suci ini. Itulah sebanya ada shalat Tarawih dan tadarus Al Quran. Di sela-sela berbagai kesibukan dan aktifitas rutin, Kita dianjurkan berusaha menambah amal ibadah.  Kita memperhitungkan setiap waktu luang mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya.

Namun bagaimana kita akan mendapatkan pahala yang berlimpah jika kita justru mengisi waktu dengan melakukan sesuatu yang kurang bermanfaat?  Dimana letak manfaat dari buka bersama?   Bukber memang lebih dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi, mempererat hubungan sesama anggota keluarga atau pertemanan. Namun kalau hanya sekedar makan bersama, bisa dilakukan selain bulan Ramadan. Bukber tidak sia-sia jika dalam acara tersebut ada tausyiah untuk mengisi rohani, menambah ilmu agama.  Begitu pula jika disi dengan cara diskusi ilmiah sehingga otak kita semakin terasah.

Demikian juga  ngabuburit, kapan pun kita bisa janjian berkumpul bersama teman-teman, nongkrong di suatu tempat yang kita sukai. Tapi apa syafaat yang bisa diraih kalau hanya nonton dan makan-makan? Ngabuburit baru bermanfaat jika dalam berkumpul itu kita melakukan tadarus bersama-sama, atau melakukan kegiatan sosial seperti menyantuni anak yatim, mengadakan pasar murah untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah dll.

Maka sudah bukan zamannya lagi mengadakan acara bukber dan ngabuburit yang cuma sekedar berhura-hura. Apalagi jika sampai melalaikan ibadah yang utama, seperti menunda shalat wajib  hanya karena asyik ngerumpi bersama teman-teman. Dan banyak yang justru tidak melaksanakan shalat Tarawih, karena lebih mementingkan obrolan bersama teman-teman. Sungguh semua itu menjadi sia-sia. Jangankan mendapat pahala, alih-alih malah nantinya kita menambah dosa. Akhirnya Ramadan pun berlalu begitu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline