“Bebas dari nilai adalah suatu ke-Anomalian yang sekarang merajalela dalam kehidupan sehari-hari,, pada dasarnya setiap subjek tidak akan pernah bebas dari nilai-nilai, tetapi bagaimana bila subjektifitas adalah sesuatu yang alami dan harus terjadi dalam kehidupan? Say no to Objektif ”
Dalam tulisan ini penulis mencoba untuk menjauh daripada Permasalahan yang timbul di permukaan pada saat ini menyangkut perseturuan Turki dan Uni-Eropa, saya lebih memilih membahas aspek-aspek Historis dan Kebudayaan yang dalam hal ini adalah suatu bentuk bukti kuatnya Islamophobia yang di alami oleh hampir sebagian besar masyarakat eropa "modern".
Aspek-Aspek Historis, dan kebudayaan inilah yang terkadang luput dari pandangan para ahli modern sekarang ini. mereka biasanya melihat persoalan ini dengan kacamata Kuda (hanya satu arah) sedangkan meninggalkan fenomena-fenomena di sekeliling mereka yang justru mungkin boleh jadi sangat penting, karena Menurut penulis lingkungan sosial atau internasional menentukan bentuk identitas aktor. Identitas kemudian menentukan kepentingan, dan kepentingan akan menentukan bentuk tingkah laku, aksi ataupun kebijakan dari aktor.
Selanjutnya identitas aktor akan menentukan kepentingannya, karena identitas merupakan dasar dari kepentingan. Aktor tidak memiliki kepentingan yang tidak didasarkan pada identitas yaitu yang secara independen dimilikinya di dalam konteks sosial. Aktor mendefinisikan kepentingannya di dalam proses mendefinisikan situasi.
Sebelum melangkah lebih jauh dalam pembahasan penulis pada saat ini, ada 4 dasar pemikiran penulis yang harus di fahami yakni :
Pengutamaan faktor-faktor yang berbasiskan pada ide (ideational factors1). saya menolak teori-teori dominan dalam HI yang menempatkan faktor material secara berlebihan, di mana hal itu menyebabkan teori-teori tersebut gagal dalam menjelaskan perilaku negara di dalam sistem internasional.
Kepentingan agent didasarkan/ditentukan oleh konstruksi identitasnya yang terbentuk di dalam/ melalui interaksi sosial.
Komunikasi antar aktor dan norma (moral norms) akan menentukan tingkah laku aktor tersebut. Aktor akan cenderung berprilaku sesuai dengan norma yang disepakati bersama.