Lihat ke Halaman Asli

Empi Muslion

pengembara berhenti dimana tiba

[100 Puisi] Pak Tani dan Bu Tani

Diperbarui: 17 Februari 2016   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kokok ayam bersahutan

Air wudhuk terbasuhkan, menghadap ridho Sang Illahi

Kau ambil cangkul dan kapak tajam, terletak diujung dapur beralas tanah

Kau langkahkan kaki menuju sawah dan hutan semak belukar

Kau tanam padi kau semai kopi berharap buah bergelantungan

 

Pagi dan petang kau susuri

Jalan setapak penuh duri, berteman lintah, pacet dan babi rimba

Wajahmu tetap berseri, walau makan berteman nyamuk dan kecoa

 

Hari terus berganti

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline