Lihat ke Halaman Asli

Supriyatna

Emosi diujung pena

Ghaziya

Diperbarui: 25 Februari 2020   01:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ghaziya

Masih terlintas senyum itu
dikala malam mulai datang
dikala langit senantiasa membenahi bintang - bintang

Masih terlintas Jerit tangis itu
dikala pagi menyapa
dikala sang mentari bersahaja
dibalik bilik nan indah

Masih terlintas Hangat pelukan itu
dikala manja merayu sendu
dikala inginkan sesuatu
dibalik keinginan tertahan pilu

Entah kemana semua itu
Sirnah oleh Keangkuhan semata
sirnah oleh benci dan Rasa
Bersemayam dalam kesombongan semu

Kini Hanya bisa mengingat
tanpa lagi ada bayangnya
tanpa lagi ada celotehnya
hilang bersama Hati tak bertepi

Jika waktu bisa mendengar
maka Pertemukan rindu dalam pilu
Pertemukan Buah dari Pohonnya
Hentikan sejenak waktu kala itu
Jangan biarkan cepat berlalu

Emosi Diujung Pena

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline