Timnas Indonesia akan mengawali perjuangannya di kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Malaysia pada 5 September 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Menarik menunggu formasi dan strategi apa yang akan diterapkan pelatih timnas Simon McMenemy.
Dari 3 kali ujic oba internasional yang sudah dilakukan melawan Myanmar, Jordania, dan Vanuatu, Coach Simon menerapkan formasi dan strategi yang berbeda. Formasi 3-4-3 dan 4-2-3-1 diterapkan dalam 3 uji coba tersebut.
Pada saat melawan Myanmar dengan 3-4-3 Timnas Indonesia memainkan permainan yang berbeda dari era pelatih sebelumnya dengan memainkan garis pertahanan yang relatif tinggi, pressing tinggi, dan lini tengah yang lebih mobile.
Formasi dan strategi ini menuntut semua pemain aktif bergerak dan stamina yang prima. Pada laga melawan Myanmar formasi dan strategi Timnas Indonesia cukup berhasil dan memenangi laga dengan skor 2-0.
Namun dalam laga melawan Jordania strategi ini tidak berhasil karena lawan menerapkan pressing tinggi dan memiliki skill individu di atas timnas dan harus menelan kekalahan 1-4 dari Jordania.
Kemudian pada laga ujicoba internasional ketiga melawan Vanuatu, timnas menerapkan formasi 4-2-3-1 dan berhasil menang 6-0.
Formasi 4-2-3-1 yang merupakan modifikasi dari 4-3-3 memang lebih familiar dengan para pemain timnas Indonesia karena rata-rata klub di Indonesia saat ini menerapkan formasi 4-3-3.
Melihat materi pemain yang ada di timnas saat ini, untuk laga melawan Malaysia kemungkinan Simon akan menerapkan formasi 4-2-3-1 dengan susunan pemain:
Andritany (kiper), Yustinus Pae (RB), Yanto Basna (CB), Victor Igbonefo (CB), Ruben Sanadi (LB), Zulfiandi ( DMF), Evan Dimas (CMF), Stefano Lilipaly (AMF), Irfan Jaya (RMF), Andik Vermansyah (LMF), Alberto Goncalves (CF). Dengan formasi ini diharapkan stabilitas lini belakang dan lini tengah lebih terjaga.
Barisan belakang yang diisi pemain-pemain senior berpengalaman bisa memberikan ketenangan untuk Andritany. Duet Evan Dimas dan Zulfiandi di sektor tengah yang sudah main bersama dari mulai timnas U-19 diharapkan bisa menjaga kedalaman dan memulai build up serangan dengan lebih rapi.
Kemudian di sisi flank dengan kecepatan, agresivitas, dan kemampuan penetrasinya Andik dan Irfan Jaya semoga mampu memberikan suplai bola ke lini depan dan memporakporandakan pertahanan Malaysia.