Oleh : eN-Te
Pekan terakhir atau jornada ke-38 La Liga Spanyol 2016/2017 berakhir dinihari tadi (Senin, 22/5/2017). Keluar sebagai Campione adalah klub kebanggan ibukota Spanyol, Real Madrid.
Real Madrid menahbiskan diri sebagai Campione setelah dalam laga terakhir di kandang Malaga berhasil keluar sebagai pemenang pertandingan. Di hadapan pendukung tuan rumah di La Rosaleda Stadium, Madrid menekuk Malaga dengan skor 2-0 tanpa balas.
Madrid memulai pertandingan dengan baik. Madrid hanya membutuhkan waktu duna menit, tepatnya belum cukup dua menit untuk membuka kran gol. Adalah Cristiano Ronaldo (CR7) yang membuka kran gol pertama buat Madrid. Menerima sodoran bola dari Isco, dengan mengelabui dua pemain bertahan dan penjaga gawang Malaga, CR7 dengan bebas menceploskan si kulit bundar bergulir dengan anteng masuk ke gawang Malaga tanpa dapat dibendung kiper Carlos Kameni. 1-0 untuk keunggulan Madrid.
Unggul satu gol membuat pasukan Zinedine Zidane mulai bermain lepas. Kepercayaan diri semakin dekat dan akan dapat merengkuh juara La Liga ke-33, membuat para pemain Madrid semakin bersemangat mengurung pertahanan Malaga. Setidaknya ada beberapa peluang emas yang seharusnya dapat dikonversi menjadi gol tambahan buat Madrid. Akan tetapi, karena penyelesaian akhir yang kurang sempurna sehingga jala gawang Malaga tetap aman.
Satu kesempatan datang dari kaki Karim Benzema. Mendapat umpan bola dari Marcelo yang merangsek masuk dari sisi kanan gawang Malaga, bola diangkat ke arah gawang dan jatuh di kaki Benzema. Dengan sedikit berkelit dari hadangan pemain bertahan Malaga, kaki kiri Benzema menendang bola, sayang pada saat bersamaan Kameni pun keluar menutup ruang gerak Benzema sehingga bola melambung di atas gawang dengan terlebih dahulu membentur kaki Kameni.
Kesempatan berikutnya ketika CR7 mendapat bola di area garis gawang Malaga ketika terjadi kemelut, tapi hal itu pun belum berhasil mengubah papan skor. Bola hasil sepakan kaki kiri CR7 mental di kaki pemain bertahan Malaga. Gawang Kameni pun batal jebol.
Hingga pluit babak pertama ditiup wasit, kedudukan masih tetap 1-0 untuk keunggulan Madrid. Meski masih unggul dengan 1 gol itu, hal itu belum memberi jaminan bagi Madrid dapat merengkuh juara. Mengingat masih ada 45 menit di babak ke-2 yang dapat membuyarkan mimpi Madrid. Apalagi pada saat yang bersamaan di tempat berbeda sedang berlangsung pertandingan lain yang mempertemukan Barcelona versus Eibar.
Madrid menyadari bahwa keunggulan sementara itu masih sangat jauh dari aman untuk dapat mengunci gelar juara. Mengingat Barcelona sedang menguntit mereka dari belakang di klasemen sementara. Bila pasukan Zidane lengah, dan Malaga dapat memanfaatkan 45 menit di babak ke-2 untuk membalikkan keadaan maka mimpi Madrid akan buyar seketika. Dengan catatan Barcelona dapat menjungkalkan lawannya, Eibar di Camp Nou.
Meski demikian, CR7, dkk masih sedikit lega dan terhindar dari ‘tekanan mental’, karena sampai pada menit ke-70 di babak ke-2 pada laga lain, Barcelona masih tertinggal 2 gol dari tamunya, Eibar. Adalah pemain Jepang, Takashi Inui yang membuat Barca kelimpungan mengejar asa juara. Berkat 2 golnya (7’ dan 61’), Inui memberi tekanan yang luar biasa kepada pemain Barca, sementara di saat yang lain, memberi keuntungan psikologis bagi pemain Madrid.
Setidaknya ‘keuntungan’ yang diperoleh Madrid berkat jasa Inui berlangsung dalam durasi pertandingan berjalan lebih kurang 65 menit. Sehingga 25 menit tersisa tidak cukup berpengaruh terhadap mental bermain Madrid. Sergio Ramos, dkk dapat mengendalikan permainan hingga pertandingan usai.