Oleh : eN-Te
Kamis (20/4/17) dinihari tadi telah berlangsung pertandingan leg ke-2 babak perempatfinal Liga Champions (LC) Eropa 2016/2017. Barcelona menjamu Juventus di Camp Nou dan Monaco meladeni Borrusio Dortmund di kandang.
Pada leg pertama, ketika menjamu Barcelona di Juventus Stadium, si Nyonya tua berhasil mempecundangi pasukan Luis Enrique dengan skor telak 3-0. Sedangkan Dortmund ketika menjamu Monaco di Signal Iduna Park harus menerima kekalahan 2-3.
Pertandingan leg ke-2 babak perempatfinal LC untuk menentukan tim mana dari empat tim (Barcelona, Juventus, Dortmund, dan Monaco) yang akan bertanding itu yang berhak mendapat tiket ke semifinal. Hasil leg ke-2 yang dihelat dinihari tadi (WIB) pun sudah diketahui.
Barcelona yang menjamu si Nyonya Tua di Camp Nuo tidak berhasil membalikkan keadaan. Messi, Suarez, dan Neymar (MSN) seakan kehilangan ‘tuah’ untuk menjebol gawang Juventus yang dikawal kiper kawakan, Gianluigi Buffon. MSN tidak dapat berbuat banyak untuk menaklukkan Buffon. Sampai pluit akhir ditiup wasit, skor tidak berubah dengan agregat tetap, 3-0 untuk keunggulan Juventus.
Hasil kaca mata (0-0) merupakan hasil akhir pertandingan antara Barca vs Juventus. Hasil tersebut mengantarkan Juventus berhasil melangkah ke babak semifinal. Di sisi lain, kegagalan Barca melaju ke semifinal LC musin 2016/2017 merupakan kegagalan beruntun setelah musim sebelumnya juga gagal (sumber).
Bermain imbang, 0-0 di hadapan pendukungnya sendiri di Camp Nou, membuat Barcelona harus memendam asa menambah trofi LC. Ketidakberhasilan pasukan Enrique membalikkan keadaan saat bertemu Juvnetus menjadi ‘pembenar’ terhadap keberhasilan Barca mengkandaskan ambisi PSG melangkah ke babak perempatfinal.
Bahwa Messi, dkk berhasil mempecundangi PSG, 6-1 pada leg ke-2 babak 16 besar di Camp Nou lebih merupakan ‘keberuntungan’ daripada sebuah usaha dan kerja keras. Keberuntungan itu diperoleh berkat kepemimpinan wasit asal Jerman, Deniz Ayteki, yang memberikan dua kali pinalti kepada Barca. Belakangan atas kepemimpinannya pada leg ke-2 antara Barcelona dan PSG itulah, yang dinilai ‘bermasalah’, sehingga Deniz Ayteki harus menerima resiko mendapat sanksi dari UEFA.
Ketika pulit panjang ditiup wasit sebagai pertanda berakhirnya pertandingan, para pemain Juventus melakukan selebrasi untuk merayakan keberhasilan mereka melangkah ke babak semifinal. Sementara di pihak lain, di kubu Barcelona terlihat pemandangan yang berbeda.
Para pemain Barcelona terlihat tertunduk lesu, seakan tidak percaya bahwa mereka gagal melangkah ke semifinal LC musim ini. MSN terlihat tertunduk lesu, lemah, dan lunglai (3L). Mungkin karena ‘penyakit’ 3L inilah yang menyebabkan MSN tidak dapat mengkonversi setiap peluang yang diperoleh menjadi gol. Meski hanya sebiji golpun.
Terutama Neymar. Dalam tayangan setelah berakhirnya pertandingan, Neymar terlihat menutup wajah dengan kostum yang dipakainya. Sehingga memancing mantan pemain Barca yang sekarang masuk dalam skuad Juventus, Dani Alves harus membujuk dengan memeluknya. Begitu pula dengan Juan Cuadrado, berusaha menghibur hati Neymar yang sedang nelangsa dengan memeluknya pula.