Lihat ke Halaman Asli

Nurdin Taher

TERVERIFIKASI

Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Mungkinkah Ahok Bisa 'Mencontohi' CR7?

Diperbarui: 19 April 2017   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CR7 melakukan selebrasi setelah mencetak gol (dokpri)

Oleh : eN-Te

Seru! Itulah satu kata yang dapat menggambarkan pertandingan leg ke-2 babak perempatfinal Liga Champions (LC) Eropa musim 2016/2017 antara Real Madrid versus Bayern Muenchen Rabu (19/4/17) dinihari tadi. Pertandingan Madrid vs Bayern tersebut tidak hanya seru, tapi juga ‘mendebarkan’.

Mendebarkan karena kedua tim menampilkan permainan yang sangat cantik dan ciamik. Saling serang terjadi antara dua kubu. Baik Madrid maupun Bayern secara bergantian menyerang, merangsek ke kubu lawan untuk memastikan si kulit bundar dapat masuk ke gawang. Sampai dengan babak pertama usai, papan skor belum berubah. Kedua tim masih berbagi angka sama, 0-0.

Memasuki babak kedua, tempo permainan masih tetap tinggi. Kedua tim melalui skill individu pemain menampilkan sepakbola yang indah untuk dipandang sekaligus menghibur. Papan skor baru bisa berubah setelah pada pada menit ke-53, atas pelanggaran yang dilakukan Casemiro terhadap Arjen Roben, Bayern mendapat hadiah pinalti.

Lewandosky yang maju sebagai eksekutor tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk membantu Bayern mempertebal asanya melaju ke babak semifinal. Eksekusi pinalti Lewandosky berhasil  memperdaya Keylor navas. Skor berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Bayern. Agregat gol menjadi sama kuat, 2-2. Akan tetapi, Madrid masih diuntungkan karena memiliki agregat gol tandang.

Kondisi tersebut membuat Madrid meningkatkan serangan. Gelombang serangan pasukan Zidane mencoba mengurung pertahanan Bayern hingga membuahkan gol pada menit ke-76.

Tandukan CR7 setelah mendapat umpan matang Casemiro ke gawang Bayern tidak dapat dijangkau Manuel Neuer. Skor di papan pun berubah menjadi 1-1. Kembali agregat gol menjadi 3-2 masih untuk keunggulan Madrid.

Kontribusi Casemiro atas gol balasan Madrid yang dibuat CR7 dapat menjadi ‘pelipur’ atas kesalahan fatal ketika mengganjal Roben di kotak terlarang sehingga lahir gol pertama Bayern. Sayangnya kegembiraan pasukan dan fans Madrid hanya berlangsung sesaat. Sebab selang dua menit kemudian, giliran Sergio Ramos yang membuat blunder fatal.

Ramos salah mengantisipasi bola sepakan Muller dengan mencocor si kulit bundar masuk ke gawang sendiri. Keylor Navas yang mencoba menghentikan larinya bola, tidakk dapat menghalau hingga si kulit bundar dengan nyaman bersarang di gawang Madrid. Kembali papan skor berubah menjadi 1-2 untuk keungguan Bayern.

Pada kedudukan 1-2, agregat gol menjadi sama kuat, 3-3. Baik Madrid maupun Bayern memiliki gol tandang yang sama. Jika Madrid ingin lolos ke babak semifinal maka harus all out untuk mengejar gol tambahan menjadi selisih satu. Begitu pula sebaliknya untuk Bayern. Bila sampai pertandingan waktu normal skor tidak berubahan maka harus dilakukan perpanjangan waktu untuk memastikan tim mana yang pantans melaju ke babak berikutnya.

Terbukti kemudian, hingga pluit panjang ditiup wasit sebagai pertanda pertandngan usai, skor tidak berubah, masih 1-2 untuk keunggulan Bayern. Tidak ada lagi gol tambahan, baik untuk keunggulan Madrid maupun keunggulan Bayern. Karena agregat gol masih sama kuat, 3-3, maka pertandingan harus dilanjutkan melalui perpanjangan waktu untuk menentukan tim mana yang lolos ke babak semifinal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline