Oleh : eN-Te
Leg pertama babak perempatfinal Liga Champions (LC) Eropa telah usai digelar. Dinihari tadi (Kamis, 13/4/17) dipertandingkan tiga partai, setelah sehari sebelumnya satu partai tertunda antara Monaco vs Borrusia Dortmund karena ada ‘serangan’ bom.
Dua partai lain LC yang digelar dinihari tadi, selain partai Monaco vs Dortmund, yakni Bayern Muenchen menjamu Real Madrid di Allianz Arena, dan Atletico Madrid menantang Leicester City.
Dari tiga partai yang dipertandingkan tersebut hanya Bayern yang takluk dikandang setelah dipecundangi Real dengan skor 1-2. Sementara dua partai lainnya, antara Monaco vs Dortmund dan Atletico vs Leicester dimenangkan oleh tuan rumah. Monaco menang atas Dortmund dengan skor 3-2, sedangkan Leicester kalah dari Aletico dengan hasil 0-1.
‘Berkah Wasit’ untuk Pasukan Catalan?
Pada Rabu dinihari (12/4/17), babak perempatfinal mempertemukan pasukan zebra, si Nyonya Tua, meladeni Barcelona di Kota Turin, kandang Juventus. Hasilnya cukup membuat pasukan Alegri dapat bernapas lega, karena mampu mempecundangi pasukan Catalan dengan skor telak 3-0.
Hasil tersebut menyembulkan asa dan optimisme di pasukan Alegri untuk dapat melaju ke babak berikutnya, semifinal. Hanya membutuhkan hasil seri di Camp Nou, Juventus akan melangkah pasti menatap final LC musim ini.
Kekalahan pasukan Luis Enrique dari Juventus merupakan kekalahan kedua secara beruntun dalam pekan ini. Sebelumnya Barca juga takluk dikandang Malaga di liga domestik, La Liga. Berkunjung ke markas Malaga, Messi, dkk., harus menyaksikan mantan rekan setimnya di Barca, Sandro Ramirez dan pemain pengganti, Jony menceploskan si kulit bundar dua kali ke gawang Marc-Andre Ster Stegen. Barca pun pulang tertunduk lesu dengan membawa oleh-oleh 0-2 dari markas Malaga.
Belum sembuh benar ‘luka’ yang ditorehkan Malaga, Dybala dan Chiellini kembali memperlebar ‘luka’ Barca itu pada leg pertama babak perempatfinal LC. Setelah 2x45 menit bertarung di kandang Juventus, pasukan Enrique harus menelan 3 biji pil pahit.
Meski menguasai bola hampir 70%, tapi pasukan Catalan tak mampu mengkonversi dan menceploskan sebiji gol pun ke gawang Buffon. Malah sebaliknya, Messi dan Mascherano harus dengan legowo menyaksikan yuniornya di Argentina, Dybala menceploskan dua gol cantik ke gawang Marc-Andre ster Stegen.
Kekalahan beruntun pasukan Catalan di kandang lawan menyiratkan sebuah asumsi. Bahwa ketika Massi, dkk., tidak mendapat ‘pertolongan’ wasit, maka mereka akan sulit memperoleh kemenangan, apalagi di kandang lawan.