Lihat ke Halaman Asli

Nurdin Taher

TERVERIFIKASI

Keberagaman adalah sunnatullah, karena itu pandanglah setiap yang berbeda itu sebagai cermin kebesaran Ilahi. Surel : nurdin.en.te.70@gmail.com0

Karena Suarez, Uruguay Tersingkir

Diperbarui: 10 Juni 2016   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luis Suarez Menangis (sumb. : https://simomot.com/2014/06/15/uruguay-keok-1-3-luis-suarez-menangis/)

Oleh : eN-Te

Hari-hari ini kita disuguhi hiburan dari lapangan hijau melalui pagelaran Copa Amerika. Sambil menjalankan ibadah puasa, kita disuguhi sebuah atraksi dari lapangan hijau yang dapat membantu kuping, mata, dan lisan kita sedikit “terjaga” dari kemungkinan melihat, mendengar, dan  berkata-kata hal-hal yang dapat mengurangi nilai puasa.

Pagelaran Copa Americano resmi mulai berlangsung pada Sabtu (4/6/16), dua hari sebelum hari “H” ibadah Ramadhan dimulai. Diawali dengan pertandingan pembukaan yang mempertemukan tuan rumah, Amerika Serikat dan Colombia, Copa Americano pun resmi dimulai sekaligus hadir menghiasi layar televisi menemani pemirsa dan khususnya kaum muslim dalam beribadah Ramadhan. Dan Sebentar lagi, dalam hitungan jam, pemirsa televisi Indonesia akan kembali dimanjakan dengan siaran langsung piala Eropa. Dengan begitu puasa Ramadhan menjadi tak terasa dijalani karena diimbangi dengan menyaksikan atraksi dari para “artis” sepakbola di lapangan hijau.

Baru saja usai pertandingan pengisian grup C yang mempertemukan antara Uruguay vs Venezuela. Hasil akhir 1:0 untuk keunggulan Venezuela atas Uruguay. Kemenangan kedua yang diraih Venezuela menempatkan untuk sementara Venzeula pada peringkat pertama Grup C, dengan point 6 dari dua kali kemenangan. Sebelumnya Venezuela telah memperoleh tiga point setelah pada pertandingan pertama menang atas Jamaika dengan skor 1:0.

Posisi Venezuela pada pimpinan klasemen sementara Grup C masih mungkin tergisir bila Meksiko dapat menundukkan Jamaica pada pertandingan berikutnya. Atau posisi itu akan tetap aman bila Meksiko takluk atau bermain dengan Jamaica.

Bila Meksiko dapat “memulangkan” Jamaica menyusuli Uruguay maka pimpinan Grup C akan diambil alih dari Venezuela karena selisih gol. Tapi bila bermain seri atau malah kalah dari Jamaica, maka posisi teratas akan tetap menjadi hak Venezuela. Dan untuk menentukan siapa yang paling berhak keluar sebagai juara Grup C, maka harus ditentukan melalui pertandingan terakhir yang mempertemukan Meksiko vs Venezuela.

Venezuela akan tetap menjadi juara Grup C bila mampu menumbangkan Meksiko pada pertandingan terakhir. Atau minimal bermain imbang dengan Meksiko. Dengan catatan pada pertemuan antara Meksiko vs Jamaica, keduanya bermain seri atau Jamaica yang memenangkan laga itu.

Tapi sebaliknya, bila Meksiko dapat memenangkan pertandingan ketika bersua dengan Jamaica atau bermain imbang, dan bila memenangkan laga ketika bersua pada pertandingan terakhir di pengisian grup dengan Venezuela , maka Meksiko yang keluar sebagai juara grup.   

Kembali ke laptop. Keberhasilan Venezuela menekuk Uruguay membuat Venezuela lolos ke babak berikutnya. Bersamaan dengan memastikan diri lolos ke babak berikutnya, Venezuela juga maksa Cavani cs harus mengangkat koper lebih awal pulang kampung. Itu berarti Cavani cs tidak bisa lagi melangkah lebih jauh di ajang Copa Americano kali ini. Otomatis hal itu pula harus menguburkan mimpi Uruguay untuk meraih trophy juara Copa Americano tahun ini.

Sepanjang keikutsertaan Uruguay pada beberapa pagelaran Copa Americano terakhir, inilah untuk pertama kali Uruguay harus tersingkir lebih awal di babak pengisian grup. Lebih tragis lagi, tersingkirnya Uruguay pada pengisian grup pada Copa Americano tahun ini lebih menyakitkan, karena tidak diperkuat oleh bomber Barcelona, Luis Suarez.

Dalam dua kali laga di pengisian grup, Suarez hanya dapat menyaksikan dari bangku cadangan. Bahkan ketika Uruguay disingkirkan oleh Venezuela, Suarez terlihat sudah melakukan pemanasan di pinggir lapangan tapi sampai peluit akhir dibunyikan wasit, ia tidak pernah dimainkan pelatih. Bahkan dalam sebuah momen terlihat Suarez begitu kesal kepada offisial Uruguay, karena tidak mau memasukkannya ke lapangan. Padahal Suarez begitu sangat ingin dan terlihat begitu “gemas” agar dapat dimainkan untuk membantu tim Uruguay keluar dari lubang jarum. Karena saking kesalnya, Suarez terlihat membuka kostum pemanasan dan melemparnya. Momen emosional Suarez itu sempat terekam camera televisi. Sayangnya sampai pertandingan berakhir, pelatih Uruguay tidak memberikan kesempatan kepada Suarez untuk masuk lapangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline