Lihat ke Halaman Asli

emnis wati

Pendidik

Alasan Mengapa Seseorang Mungkin Memilih untuk Tidak Memposting Kegiatan Ibadah Haji dan Umrahnya di Media Sosial

Diperbarui: 11 Juli 2023   13:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berikut adalah beberapa alasan mengapa seseorang mungkin memilih untuk tidak memposting kegiatan pelaksanaan ibadah haji dan umrahnya di media sosial:

Privasi dan Kepentingan Pribadi: Beberapa orang mungkin menganggap ibadah haji dan umrah sebagai momen yang sangat pribadi dan berharga. Mereka mungkin ingin menjaga privasi mereka serta mempertahankan hubungan yang kuat dengan Allah tanpa terpengaruh oleh aspek sosial media.

Kedewasaan Spiritual: Sebagian orang mungkin merasa bahwa membagikan pengalaman ibadah haji dan umrah di media sosial bisa mengurangi nilai spiritualitasnya. Mereka lebih memilih untuk fokus pada hubungan pribadi dengan Tuhan dan merasakan kehadiran-Nya secara lebih dalam, tanpa adanya gangguan atau distraksi.

Menghindari Riya' (Pamer): Dalam Islam, "riya'" adalah perbuatan yang dilakukan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain. Mengunggah foto atau cerita tentang ibadah haji dan umrah di media sosial bisa memberikan kesan bahwa seseorang sedang memperlihatkan atau memamerkan kebaikannya kepada dunia. Untuk menghindari kesalahan ini, beberapa orang memilih untuk menjaga diri mereka dari pamer di media sosial.

Fokus Pada Ibadah: Ada yang berpendapat bahwa penggunaan media sosial dapat menjadi sumber gangguan dan menghambat fokus pada ibadah. Dengan tidak memposting aktivitas ibadah haji dan umrah di media sosial, seseorang dapat sepenuhnya fokus pada ritual ibadah, berinteraksi dengan jamaah, dan mengambil manfaat spiritual yang lebih besar.

Menghormati Larangan Fotografi di Beberapa Tempat: Ada beberapa tempat di Mekah dan Madinah yang melarang pengambilan foto atau video. Beberapa orang mungkin menghormati peraturan ini dan memilih untuk tidak melanggarnya dengan memposting konten ibadah haji dan umrah di media sosial.

Mendukung Keikhlasan dan Ketulusan: Dengan tidak memposting kegiatan ibadah haji dan umrah di media sosial, seseorang dapat memperkuat niat dan tujuan mereka yang murni. Hal ini membantu menjaga keikhlasan dalam beribadah tanpa memikirkan respons atau perhatian dari orang lain.

Hindari Gangguan Sosial Media: Seseorang mungkin ingin menggunakan waktu di Tanah Suci untuk benar-benar merasakan pengalaman spiritual dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitarnya. Dengan tidak terlibat dalam aktivitas media sosial, mereka dapat menjauhkan diri dari gangguan dan distraksi yang sering kali terjadi di platform tersebut.

Setiap individu memiliki alasan dan preferensi pribadi dalam memutuskan untuk memposting atau tidak memposting kegiatan ibadah haji dan umrah di media sosial. Penting untuk menghormati pilihan mereka dan menjaga niat kita sendiri dalam menjalankan ibadah tanpa menghakimi orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline